Sukses

Ribuan Pelaku UMKM di Probolinggo Terima BTT-BLT Dampak Inflasi BBM

Ribuan pelaku UMKM di Kota Probolinggo menerima bantuan tidak terduga (BTT) dan bantuan langsung tunai (BLT) dampak inflasi kenaikan harga BBM, yang dilaksanakan di 14 lokasi di 5 kecamatan.

Liputan6.com, Probolinggo - Ribuan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Probolinggo, Jawa Timur menerima bantuan tidak terduga (BTT) dan bantuan langsung tunai (BLT) dampak inflasi kenaikan harga BBM, yang dilaksanakan di 14 lokasi di 5 kecamatan.

Sasaran penerima bantuan ini sebanyak 4.119 pelaku UMKM yang terdiri dari 1.513 pelaku UMKM yang terdaftar di DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial) dengan sumber dana DAU sesuai dengan PMK Nomor 134 Tahun 2022 dan 2.606 pelaku UMKM dengan sumber dana insentif daerah (DID) yang sesuai dengan PMK Nomor 140 Tahun 2022.

“Bantuan sosial ini diberikan dengan tujuan untuk melindungi masyarakat pelaku usaha yang memiliki risiko sosial akibat dampak inflasi daerah perlindungan sosial penanganan dampak inflasi atas kenaikan harga BBM,” ujar Kepala DKUPP Fitriawati Rabu (9/11/2022).

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan penerima bantuan sosial ini harus memenuhi persyaratan. Yaitu memiliki KTP Kota Probolinggo, kartu E-UMKM dan bukan sebagai penerima bantuan PKH dan dana bantuan sosial lainnya.

 “Karena kita ingin semua merata, bukan keluarga dari ASN, TNI/Polri, BUMN, BUMD yang masih aktif. Bantuan ini dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai dengan Desember, dengan nominal sebesar Rp 150 ribu per bulan. Karena bulan Oktober dan November dijadikan satu maka menerima sebesar Rp 300 ribu,” terangnya.

Habib Hadi hadir bersama jajaran Forkopimda untuk melihat langsung penyaluran bantuan sosial BTT-BLT agar berjalan dengan lancar. Sekaligus memberi penguatan kepada penerima manfaat agar memanfaatkan bantuan ini sesuai dengan kebutuhan.

“Saya hadir bersama Forkopimda disini untuk melihat penyaluran bantuan dan mengontrol sebagai bentuk tanggung jawab dan amanah. Untuk melaksanakan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh pusat. Maka kita komitmen untuk terus berjalan bersama untuk melakukan sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada,” tandasnya.

Ia berharap bantuan sosial ini dapat membantu meringankan beban dampak dari kenaikan harga BBM. “Kami berharap bantuan ini benar-benar digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan kondisi ekonomi saat ini kita harus bisa mengontrol, jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat,” pesan wali kota.

2 dari 2 halaman

Belanja Kebutuhan Sehari-Hari

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Probolinggo Kota Hartono berharap masyarakat dapat memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya.

“Bantuan sosial ini tidak hanya sekali diberikan tetapi berkesinambungan sehingga beberapa bulan ke depan masih akan dilaksanakan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Dandim 0820 Letkol Arh. Arip Budi Cahyono mengatakan kehadiran forkopimda dalam penyaluran bantuan sosial ini sebagai bentuk kekompakan forkopimda dalam membangun Kota Probolinggo.

“Kita ingin memberi contoh kepada masyarakat bahwa forkopimda kompak di dalam membangun Kota Probolinggo. Kita melakukan pemantauan penyerahan bantuan ini karena kita ingin bantuan ini tepat sasaran,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu penerima manfaat mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan BTT-BLT ini. “Alhamdulillah, bisa untuk belanja kebutuhan sehari-hari, harga-harga juga sudah naik,” ujar Atik, warga Kelurahan Mayangan.