Sukses

DLH Kota Malang Berencana Lelang Batang Pohon Hasil Pemangkasan

DLH Kota Malang menilai batang pohon jadi aset daerah dan dapat jadi sumber pendapatan lain-lain. Selama musim penghujan DLH Kota Malang menerima ratusan permintaan pemangkasan pohon dari warga.

Liputan6.com, Malang - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang berencana melelang tumpukkan batang pohon hasil pemangkasan dari petugas maupun sisa pembersihan pohon tumbang. Sebab tumpukan itu dinilai sebagai aset yang bisa berpotensi jadi pendapatan daerah.

Selama musim penghujan DLH Kota Malang menerima ratusan permintaan pemangkasan pohon dari warga. Banyak pula pohon tumbang di berbagai titik akibat angin kencang. Menyebabkan gudang mereka seluas 500 meter persegi hampir penuh batang, dahan sampai ranting pohon.

Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya mengatakan, seharusnya ada kegiatan pelelangan batang pohon hasil kegiatan pemangkasan maupun sisa pembersihan pohon tumbang di berbagai titik yang sekarang ini menumpuk di gudang.

"Pelelangan itu juga untuk menghindari informasi adanya oknum menjual batang pohon berharga seperti waru, trembesi dan lainnya," katanya, Senin kemarin.

Menurutnya, agar bisa melelang tumpukkan batang pohon itu DLH harus lebih dulu menyelaraskan persepsi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Hal itu terkait pemutahiran data base pohon sebagai aset daerah yang masuk dalam sistem informasi.

Bila ada data base itu, jumlah pohon yang dipangkas atas permintaan warga maupun pohon tumbang akibat angin kencang juga tercatat. Tumpukan batang pohon ditaksir nilainya oleh tim aprisial atau juru taksir. Kemudian dilelang sebagai mekanisme pengurangan aset daerah.

"Sekarang tak ada tim aprisial yang bisa menghitung nilai pohon. Logika kami, hasil lelang bisa jadi pendapatan lain lain bagi daerah," ucap Noer Rahman.

2 dari 2 halaman

Permintaan Pemangkasan

DLH Kota Malang sejauh ini telah menerima permintaan warga agar dilakukan pemotongan maupun pemangkasan terhadap kurang lebih 480 pohon rawan tumbang di berbagai titik. Sebab dengan cuaca eksterm sekarang ini pohon – pohon tersebut dapat membahayakan warga.

"Kami mengkaji ratusan pohon yang dilaporkan warga agar dipangkas," kata Noer Rahman.

DLH memiliki sebuah alat pendeteksi kondisi pohon yang bisa melihat saya serap pohon terhadap karbondioksida dan kekuatan akarnya. Dari situ akan diputuskan apakah pohon rawan tumbang aduan warga itu perlu ditebang, dipangkas atau tidak.