Sukses

Kadin Jatim Sebut Arab Saudi Butuh 8 Juta Tenaga Kerja Profesional

Wakil Ketua Umum Bidang Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan Kadin Indonesia Nurul Indah Susanti mengatakan, selama ini tenaga migran Indonesia didominasi oleh sektor domestik.

Liputan6.com, Surabaya - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) menyebut kebutuhan tenaga kerja profesional di Arab Saudi jauh lebih besar dari sektor domestik yang selama didominasi oleh pekerja Indonesia.

Wakil Ketua Umum Bidang Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan Kadin Indonesia Nurul Indah Susanti mengatakan, selama ini tenaga migran Indonesia didominasi oleh sektor domestik.

"Kebutuhannya sekarang mencapai delapan juta skill worker di sejumlah bidang, di antaranya bidang pariwisata dan hospitality, bidang kesehatan serta bidang konstruksi," katanya yang juga Direktur Kadin Institute ini di Surabaya, dilansir dari Antara, Kamis (1/12/2022).

Pada pelaksanaannya, kata Nurul, Kadin Institute bekerja sama dengan Pengusaha Penempatan Pekerja Migran Indonesia dan agen di Arab Saudi untuk bersama-sama meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Menurut dia, kerja sama dan sinergi yang dilakukan adalah pada peningkatan keterampilan karena tenaga profesional atau skill worker yang dikirim harus memiliki kompetensi sesuai bidang yang di butuhkan di Arab Saudi.

Saat ini, lanjut dia, Arab Saudi membutuh tenaga kerja pada sektor konstruksi, kesehatan dan pariwisata. Tentunya, kata dia, tenaga kerja ini akan dibekali dengan pelatihan sesuai kompetensinya, bahasa negara tujuan dan budaya.

Para pekerja juga akan diberi sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

"Nah, untuk pelatihan dan sertifikasi akan dilaksanakan oleh Kadin Institut, bekerja sama dengan sekitar 45 LSP," kata Nurul.

 

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Keterampilan

Dia menegaskan, peningkatan keterampilan tenaga migran Indonesia harus ditingkatkan seiring dengan akan dibukanya kembali pengiriman tenaga kerja ke negara tersebut.

"Melalui kerja sama ini, kami berharap pekerja migran Indonesia akan lebih banyak di tenaga profesional dibanding domestik," kata dia.

Nurul menjelaskan keberhasilan tersebut tidak lepas dari upaya yang dilakukan Kadin Institute bersama Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Jatim Ayub Basalamah serta perwakilan Apjati di Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.