Liputan6.com, Jember - Inflasi Kabupaten Jember pada November 2022 tercatat sebesar 0,81 persen dengan indeks harga konsumen 115 persen. Hal itu tercatat sebagai inflasi tertinggi se-Jawa Timur.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jember pada November 2022 juga melampaui inflasi Jatim sebesar 0,32 persen dan inflasi nasional hanya 0,09 persen.
Baca Juga
“Dari delapan kota sebagai acuan IHK di Jawa Timur, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jember sebesar 0,81 persen dan terendah di Kota Malang sebesar 0,12 persen,”ujar Kepala BPS Jember Tri Erwandi, Jumat (2/12/2022).
Advertisement
Kata dia, inflasi di Jember hingga November 2022 mencapai 7,76 persen dengan IHK sebesar 115 persen. Angka tersebut menjadi yang tertinggi dibanding tujuh kota IHK lainya dengan angka inflasi terendah tercatat di Kota Kediri 5,93 persen, sedangkan inflasi Jatim sebesar 6,62 persen.
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada sebagian besar indeks kelompok pengeluaran di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,9 persen dan kelompok transportasi sebesar 14,18 persen,”katanya.
Tri Erwandi menambahkan, beberapa komoditas dan kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi pada November 202 di Jember adalah tarif air PDAM, minyak goreng, tomat, tempe, bawang merah, dan daging ayam ras.
Bahan Bakar
Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi tahunan hingga November 2022 adalah bahan bakar minyak premium, tarif air PDAM, beras, Tempe dan rokok krektek filter.
Berdasarkan komponen kata dia, inflasi komponen bahan makanan di Jember pada November 2022 sebesar 0,89 persen, dan inflasi komponen energi sebesar 0,16 persen.
Advertisement