Liputan6.com, Lumajang - Sebanyak 120 kepala keluarga penyintas erupsi Gunung Semeru menerima kunci hunian relokasi tahap VII, di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, hingga saat ini total sudah ada 1.051 KK yang sudah menerima kunci hunian relokasi yang diserahkan secara bertahap dari tahap I hingga tahap VII.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia juga mengatakan, unit hunian relokasi yang diserahkan dalam kondisi baik, dan sudah dilengkapi dengan beberapa perlengkapan rumah tangga.
Advertisement
"Apabila sudah mendapat kunci agar segera dicek terkait apabila ada kerusakan di Huntap dan Huntara untuk segera dilaporkan dan akan dibenahi oleh pihak yang membangun," katanya.
Selain itu, Patria juga meminta para warga yang sudah menerima unit hunian relokasi agar dirawat dengan baik, dan tidak untuk dipindahtangankan sesuai dengan ketentuan.
"Pesan dari bapak Bupati Lumajang agar Huntap dan Huntara yang sudah diserahkan tidak boleh diperjual belikan, suatu saat akan dilaksanakan sidak dan apabila sudah diperjual belikan, maka SK penempatan Huntap dan Huntara akan dicabut," imbuhnya
Sementara itu tepat 1 tahun awan panas Guguran Gunung Semeru pada 2021 lalu, kini, Gunung semeru pada tanggal 4 Desember 2022 pagi mengeluarkan APG Kembali.
Bahkan Hingga kini, berdasarkan pengamatan  Pos Pantau Gunung Api (PGA) Semeru di Gunung Sawur Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro, melaporkan pada periode 00.00 - 06.00 WIB, 5 Desember 2022 Gunung Semeru masih mengeluarkan letusan hingga 4 kali letusan asap tinggi 500 - 700 M.
Status Awas
Gunung Semeru juga sempat mengeluarkan lava dengan jarak luncur 300 M ke arah Besuk Kobokan.
"Gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 500 m di atas puncak kawah," jelas Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (5/12/2022) pagi.
Sejak kemarin, aktivitas Gunung Semeru terus meningkat, status aktifitas Gunung Semeru juga dinaikkan menjadi Level IV Awas. Untuk itu, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).
Â
Â
Advertisement