Sukses

8 Daerah di Jatim Rawan Tsunami, Wisatawan Nataru Diimbau Hati-Hati

Selain Malang, lanjut Gatot, BMKG juga memetakan ada tujuh daerah selatan Jatim yang juga rawan bencana tsunami kategori tinggi. Yaitu Banyuwangi, Jember, Lumajang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang fokus kesiapsiagaan tempat wisata menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) di delapan daerah bagian selatan di Jatim, khususnya Malang.

"Yang menjadi perhatian dan fokus menjelang Nataru ini, adalah daerah selatan Jatim yang punya potensi wisata yang dikunjungi banyak pengunjung seperti daerah Malang," ujarnya, Rabu (14/12/2022).

Selain Malang, lanjut Gatot, BMKG juga memetakan ada tujuh daerah selatan Jatim yang juga rawan bencana tsunami kategori tinggi. Yaitu Banyuwangi, Jember, Lumajang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan.

Gatot menyebut tsunami di Jatim ini sewaktu-waktu bisa terjadi, apabila ada gempa bumi dengan kekuatan di atas magnitudo 6,5. Sementara khusus daerah Malang, ada banyak bencana yang rawan terjadi seperti banjir dan longsor.

"Jadi, daerah di selatan Jatim ini daerah pesisir, yang selalu disampaikan BMKG rawan bencana seperti stunami, banjir, dan longsor," ucapnya.

Gatot mengatakan, delapan daerah di bagian selatan Jatim yang rawan tsunami disebabkan oleh megathrust. Setiap tahun, ada lempeng yang bergerak di zona itu. "Karena di Selatan Jawa ada megathrust. Itu pertemuan lempeng, setiap saat bergerak, sekitar 7 mm per-tahun bergerak," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Siaga Personel

Megathrust bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya. Mega berarti besar, sementara thrust berarti dorongan. Dorongan di sini adalah gerak sesar naik yang dapat menimbulkan gempa dan tsunami.

Namun, tidak semua gempa megathrust akan menimbulkan tsunami. Karena untuk terjadi tsunami, harus terpenuhi beberapa syarat yaitu kekuatan yang besar, hiposenter yang dangkal, dan gerakan sesar naik.

"Maka itu, kami sudah meminta kepada BPBD di daerah agar selalu siaga dan menyiapkan personel, guna mengantisipasi adanya bencana," ujar Gatot.