Liputan6.com, Banyuwangi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur meluncurkan program baru Si Bona (Si Bocah Tangguh Bencana) untuk mengajarkan mitigasi bencana bagi siswa SD hingga SMA.
Plt Kepala BPBD Banyuwangi, Mujito mengemukakan, program pendidikan melek bencana sejak dini seperti ini akan mengurangi trauma pada anak, karena mereka telah memiliki bekal tentang kebencanaan.
Baca Juga
Ia menjelaskan bahwa pendidikan kebencanaan pada anak-anak mencakup tata cara menyelamatkan diri apabila terjadi bencana alam seperti gempa bumi.
Advertisement
"Jadi anak-anak sudah mampu melindungi diri serta membantu dalam mitigasi bencana di usianya. Seperti membuat jalur evakuasi bencana di lingkungan sekolahnya, serta bisa menularkan ilmu kebencanaan kepada sekelilingnya," kata Mujito, Jumat (30/12/2022).
Ia menjelaskan, Si Bona tersebut setidaknya akan fokus pada dua hal. Pertama, BPBD Goes To School yang mana tim BPBD turun ke sekolah-sekolah, khususnya di kawasan rawan bencana.
"Sekolah-sekolah rawan itu misal sekolah yang terletak di kawasan Gunung Raung. Seperti di Kalibaru, Songgon, kemudian sekolah-sekolah se-Banyuwangi yang rawan akan banjir dan sekolah kawasan pesisir yang rawan tsunami," ucapnya.
Selanjutnya adalah School Goes To ruang edukasi bencana, dalam kegiatanya nanti sekolah-sekolah bisa melakukan kerjasama dengan BPBD Banyuwangi dan belajar secara langsung di ruang edukasi bencana yang sudah tersedia.Â
"Ruang edukasi bencana itu tersedia berbagai diorama bencana, alat-alat penanggulangan bencana dan tak luput uji coba mitigasi bencana. Sehingga anak bisa mengetahui secara langsung," cetusnya.
Mujito menambahkan, program Si Bona bekerjasama dengan Dinas Pendidikan karena melibatkan seluruh pelajar yang ada di Banyuwangi.
"Oleh sebab itu program ini diharapkan bisa membantu memberikan hasil positif dalam kegiatan kebencanaan, seperti mengurangi korban jiwa," ungkapnya.
Simulasi Gempa
Peluncuran program Si Bona yang diselenggarakan di halaman Kantor BPBD Banyuwangi tersebut dihadiri sebanyak 62 peserta pelajar SD hingga SMA.
Mereka juga melakukan simulasi saat terjadi gempa. Anak-anak tersebut diajari dan dipandu langsung oleh tim BPBD profesional bagaimana cara menyelamatkan diri dari gempa bumi saat berada didalam bangunan.
"Dengan diresmikannya program Si Bona ini, tahun depan sudah bisa kita optimalkan. Sehingga harapannya, bisa membuat kebermanfaatan bagi masyarakat yang daerahnya rawan bencana," tegas Mujito.
Â
Advertisement