Liputan6.com, Situbondo - Dewan Kesenian Situbondo (DKS) diminta berinovasi lebih kreatif, sehingga bisa menarik wisatawan luar daerah datang.
“Meskipun event-event sebelumnya berhasil kita laksanakan, saya harap ke depan teman-teman Dewan Kesenian meningkatkan kreativitasnya dan tidak berhenti untuk berinovasi,” ujar Bupati Situbondo, Karna Suwandi, Kamis (5/1/2023).
Kata dia, pengurus DKS bisa berklaborasi dengan Dinas Pendidikan dan kebudayaan serta Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, maupun dinas terkait lainya dalam melaksanakan kegiatan.
Advertisement
Bupati Karna meminta DKS tidak hanya melaksanakan kegiatan panggung ekspresi kesenian melalui Panggung Seni Terbuka (PST) yang digelar tiap akhir pekan di Alun-Alun Situbondo.
“Kegiatan Panggung Seni Terbuka jangan hanya di alun-alun saja, tapi bisa digelar di tempat lain, seperti di Alun-alun Kecamatan Besuki di wilayah Barat dan Kecamatan Asembagus di wilayah timur. Dengan Demikian keramaian bisa terpecah dan pelaku UMKM maupun pedagang kaki lima bisa terangkat perekonomian-nya,” paparnya.
Bupati juga berharap Dewan Kesenian Situbondo dan OPD terkait bisa menjabarkan kegiatan pemerintah daerah setempat. Salah satunya bagaimana Wisata Merak Baluran di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih bisa menjadi ikon baru.
“Saya ingin Wisata Merak Baluran bisa menjadi ikon baru di Situbondo. Informasinya pada 14 Januari 2023, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan berkunjung ke Merak Baluran. Tanggal 9 Januari ibu Gubernur Khofifah juga akan berkunjung ke Merak Baluran,” katanya.
DKS Berkomitmen Akan Berinovasi
Ketua Dewan Kesenian Situbondo, Edy Supriyono, menyatakan, bahwa DKS ke depan berkomitmen bekerja lebih baik dan tidak akan berhenti berinovasi, kolaborasi dengan dinas terkait dalam melaksanakan kegiatan- kegiatanya.
“Kami minta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa melibatkan teman-teman DKS sebagai konseptor dalam pelaksanaan kegiatan,”kata Edy
Menurut Edy DKS mempunyai obsesi untuk melakukan kegiatan-kegiatan selama periode 2023-2027. Yaitu bagaimana DKS benar-benar menjadi lembaga konseptor dalam kegiatan kesenian di daerah.
“Jadi DKS ruang lingkup-nya kami hanya mendesain dan yang melakukan kegiatanya adalah pegiat- pegiat seni dan praktisi seni. Jadi tidak boleh ada pengurus DKS berebut dengan seniman untuk melaksanakan kegiatan kesenian,” pungkasnya.
Advertisement