Liputan6.com, Malang - Survei Bank Indonesia Malang memperkirakan penjualan eceran tumbuh positif sebesar 8,14 persen pada Desember 2022. Hal itu mengindikasikan terjaganya konsumsi masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Samsun Hadi, mengatakan pertumbuhan penjualan eceran yang bertepatan momen natal dan tahun baru itu meningkat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -2,16 persen (month-to-month/mtm).
“Ada tiga kelompok komoditas dengan peningkatan perkiraan pertumbuhan omzet penjualan tertinggi,” kata Samsun dalam keterangan resminya, Selasa, 10 Januari 2022.
Advertisement
Kelompok komoditas pertama yang diperkirakan mengalami pertumbuhan omzet penjualan bulanan tertinggi yakni, kelompok kendaraan tercatat sebesar 14,17 persen. Sub sektor mobil menyumbang peningkatan sebesar 16,17 persen.
“Minat konsumen terhadap kendaraan tipe baru serta adanya promo akhir tahun mendorong peningkatan penjualan,” ujar Samsun.
Komoditas kedua yang mengalami peningkatan pertumbuhan penjualan eceran yakni kelompok barang lainnya tercatat di level 4,68 persen. Peningkatan di kelompok ini disumbang sub sektor tas, dompet, koper dan ransel sebesar 28,00 persen.
“Itu dipengaruhi oleh peningkatan permintaan konsumen terhadap berbagai perlengkapan traveling jelang liburan akhir tahun lalu,” ucap Samsun.
Komoditas ketiga yang tumbuh positif yakni kelompok makanan minuman dan tembakau tercatat sebesar 3,80 persen. Di kelompok ini, sub sektor minuman menyumbang sebesar 23,01 persen. Momen Natal dan tahun baru memengaruhi pola konsumsi masyarakat di Malang.
“Dampak akhir tahun selama momen natal dan tahun baru mendorong peningkatan mobilitas dan memengaruhi konsumsi masyarakat,” kata Samsun.
Survei Penjualan Eceran Nasional
Kinerja penjualan eceran nasional diprakirakan tumbuh positif pada Desember 2022. Itu terlihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2022 sebesar 216,4, atau tumbuh positif 0,04 persen (yoy). Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan tumbuh 6,3 persen (mtm).
Mengutip laman resmi Bank Indonesia, peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama Subkelompok Sandang, Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi yang ditopang oleh masih tingginya penjualan TV digital, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Hal itu didorong oleh momen perayaan Natal, periode libur dan akhir tahun, serta strategi potongan harga yang mendukung permintaan domestik. Sementara itu dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Februari dan Mei 2023 akan menurun.
Advertisement