Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memasang sejumlah ornamen khas pecinan menyambut Tahun Baru Imlek 2023. Pernak-pernik itu dipasang di berbagai tempat ikonik.
Ornamen khas pecinan menghiasi kawasan Balai Kota, Balai Pemuda, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Tunjungan hingga Jembatan Sawunggaling. Selain itu, di kawasan pecinan Kya-kya juga akan ditambahi ornamen dan sedikit perbaikan.
Baca Juga
"Ornamen-ornamen itu berbeda dari sebelumnya, seperti di Jembatan Sawunggaling itu nanti ada tulisan-tulisannya. Ada ornamen lampion dari akrilik di pohon dan ornamen menarik lainnya," papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, Jumat (20/1/2023).
Advertisement
Pemasangan pernak-pernik pada saat menjelang perayaan hari besar umat beragama ini, merupakan bagian dari wujud Surabaya kota toleransi. Dalam mewujudkan hal itu, Wali Kota Eri Cahyadi berpesan kepada seluruh umat beragama di Surabaya, bahwa toleransi bukan sekadar diwujudkan secara lisan.
“Saya harap toleransi di Kota Surabaya tidak hanya diucapkan secara lisan, namun juga diwujudkan di setiap menjelang peringatan hari besar keyakinan tertentu. Seperti ketika peringatan Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru),” pungkas Wali Kota Eri Cahyadi.
Wisata Pecinan Kya Kya
Surabaya juga mempunyai destinasi wisata pecinan yang layak dikunjungi saat Imlek, yaitu Wisata pecinan Kya-Kya di Jalan Kembang Jepun Surabaya yang telah diresmikan pada Sabtu (10/9/2022).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ingin kawasan tersebut menjadi ikon Kota Pahlawan ke depannya.
"Saya berharap Kya-Kya tidak hanya jadi tempat yang dibuka lalu setelah itu selesai. Saya yakin bisa seperti Tunjungan Romansa dan Susur Sungai Kalimas yang terus menjadi ikon Surabaya," katanya.
Eri menuturkan, pengunjung Kya-Kya bisa menaiki becak untuk menyusuri kawasan Pecinan, melihat rumah abuhan dan klenteng serta menikmati makanan khas Pecinan.
Selain itu, saat ini sudah ada 60 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berjualan di kawasan pecinan Kya-Kya dan 30 di antaranya merupakan warga sekitar Kya-Kya.
Advertisement