Sukses

Sambut 1 Abad NU, 521 Warga Bawean Gresik Bakal Jalani Operasi Katarak Gratis

Kegiatan bakti sosial ini juga untuk menyambut perayaan Hari Lahir (Harlah) satu abad Nahdlatul Ulama, hasil kerjasama Pemerintah Provinsi Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Eyelink Foundation, PBNU, dan Unusa.

Liputan6.com, Surabaya - Penglihatan 521 warga Pulau Bawean Gresik dinyatakan lolos pemeriksaan dan akan menjalani operasi katarak dan pterygium pada 6 sampai 11 Februari mendatang.

Kegiatan bakti sosial ini juga untuk menyambut perayaan Hari Lahir (Harlah) satu abad Nahdlatul Ulama, hasil kerjasama Pemerintah Provinsi Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, Eyelink Foundation, PBNU, dan Unusa.

"Dari hasil pemeriksaan dan skrining awal pihak Eyelink Foundation pada 24 - 26 November 2022, terdapat 296 orang menderita Katarak dan 90 orang menderita Pterygium dari 900 warga yang diperiksa," ujar pembina Eyelink Foundatio, Uyik Unari, Sabtu (4/2/2023).

Ratusan pasien akan mendapatkan operasi katarak dan Pterygium gratis selama satu pekan mulai 6-11 Februari. Para pasien ini membutuhkan tindakan operasi katarak dan Pterygium segera, agar penglihatannya kembali jelas dan lebih produktif,.

Uyik mengungkapkan, selain gangguan penglihatan katarak dan Pterygiium, ada pula pemeriksaan pada 900 siswa dan hasilnya 135 diantaranya menderita kelainan refraksi sehingga membutuhkan kacamata untuk mengoreksi penglihatannya. 

"Eyelink Foundation melibatkan empat dokter mata dan 40 tenaga medis dalam pelaksanaan baksos ini," ucapnya.

Uyik mengatakan, baksos ini akan dijalankan bertahap hingga akhir tahun 2023 mendatang. Setelah tahap awal di Februari ini, rencananya akan dilanjutkan dengan skrining lanjutan serta operasi katarak, Pterygium, hingga pemberian kacamata gratis.

“Masih sebagian warga saja kami periksa, harapannya dalam setahun ini bisa mencakup seluruh warga di Bawean dan segera memberikan tindakan untuk mengembalikan kondisi penglihatan mereka,” ujarnya. 

2 dari 2 halaman

Dukungan Khofifah

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku pihaknya mendukung penuh inisiasi Eyelink Grup yang rencananya akan melakukan bakti sosial operasi mata katarak di Pulau Bawean.

"Gangguan penglihatan seperti katarak memang tidak menular, namun menyebabkan kebutaan. Dan kegiatan semacam ini nantinya dilanjutkan dengan kota-kota lain di Jawa Timur,” ucapnya.

Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Muhammad Nuh menambahkan, kerjasama yang ditandatangani ini tidak hanya untuk Bawean, Gresik, tapi akan dilakukan di daerah-daerah di Jatim.

“Yarsis bersama rumah sakitnya dan Unusa akan mensuport kegiatan dalam kegiatan Indonesia Bebas Kebutaan yang diinisiasi oleh Eyelink Foundation. Unusa akan menerjunkan mahasiswa perawat dan para dokter muda dan dosen sebagai bagian dari proses pembelajaran,” ujarnya.

Poto: Warga Pulau Bawean, Gresik, saat menjalani skrining pemeriksaan mata di wilayah setempat.