Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 46 Kepala Keluarga (KK) Kampung 1001 Malam Surabaya segera direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Pakal dalam waktu dekat. Ini adalah kali ketiga relokasi warga 1001 malam.
Advertisement
“Pendekatan kami menyesuaikan KK, bukan dari pendekatan jumlah rumah,” jelas Kepala Dinsos Surabaya, Anna Fajriatin , Minggu (5/2/2023).
Walaupun nanti ada tambahan jumlah KK, dinsos akan berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan di wilayah Krembangan. Dari 46 KK itu, sebagian besar sudah siap untuk dipindah ke rusunawa Pakal.
“Untuk saat ini totalnya masih 46 KK. Insya allah segera kami pindahkan ke rusun dalam waktu dekat,” ujar Anna.
Anna memastikan, 46 KK itu bukan hanya mendapatkan tempat tinggal di rusunawa Pakal. Akan tetapi, juga mendapatkan pekerjaan, bagi yang belum mempunyai penghasilan tetap.
“Jadi, totalnya 46 KK ya, bukan 108 KK. Karena di sana itu ada orang yang punya rumah, kemudian dikontrakkan, nah itu bisa jadi 108. Nah yang kontrak itu, bisa jadi bukan warga Surabaya,” bebernya.
Sedangkan 44 KK yang sebelumya di relokasi pada gelombang kedua, 32 KK diantaranya telah mendapat pekerjaan dan tempat tinggal di rusunawa Sumur Welut. Kemudian, ada 12 KK sebagian kembali ke tempat asalnya, dan ada yang sedang proses pengurusan administrasi kependudukan (adminduk), serta ada pindah ke tempat yang dekat dari tempat kerjanya.
“Dari 44 KK itu, ada yang pulang ke tempat asalnya, ada juga yang kos dekat tempat kerjanya. Saat ini yang proses ada 8 KK, kemudian 6 KK sudah masuk ke Surabaya, ada 1 KK yang masih kita uruskan karena tidak memiliki ijazah dan sedang dibantu Dinas Pendidikan (Dispendik),” paparnya
Dalam hal relokasi warga Kampung 1001 Malam, lanjut Anna, pemkot tidak membiarkan warganya begitu saja, tanpa adanya perhatian dan kejelasan. Anna menyebutkan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan pendampingan kepada warga Kampung 1001 Malam.
Warga Senang
Sementara itu, eks penghuni Kampung 1001 Malam, Efendi mengaku, hidupnya kini lebih layak dan sejahtera. Pria yang sebelumnya dipindah pada gelombang kedua, Senin (26/12/2022) lalu, saat ini telah bekerja di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, sebagai tenaga kebersihan.
“Sudah sebulan ini, kerja di pemkot. Di rusun Sumur Welut, suasananya enak, nyaman, dapat kasur, kipas, dan sembako. Lebih enak di sini lah, daripada di 1001 Malam,” aku Efendi.
Selama sebulan terakhir sebagai petugas kebersihan di DLH, Efendi diantar-jemput ketika akan pergi dan sepulang bekerja. “Ya lebih enak lah di sini. Apalagi dapat fasilitas,” ujar dia.
Tak hanya Efendi, Megawati, eks penghuni kolong tol di kawasan Kampung 1001 Malam itu turut merasakannya. Perempuan itu kini telah bekerja di DLH Kota Surabaya selama tiga bulan terakhir.
Menurutnya, kini bisa hidup jauh lebih baik, daripada sebelumnya di kolong tol 1001 Malam. “Alhamdulillah sekarang tinggal layak, daripada tinggal di bawa kolong jembatan tol, mending di rusun. Hujan nggak kehujanan, nggak kebanjiran, panas nggak kepanasan,” ucap Megawati.
Advertisement