Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR RIÂ Lestari Moerdijat menyatakan, pelayanan kesehatan terkait penanggulangan kanker harus segera dituntaskan lewat langkah nyata dan didukung semua pihak.
"Pencegahan kanker sangat terkait dengan upaya mewujudkan ketangguhan bangsa. Karena dengan bangsa yang sehat akan melahirkan negara yang kuat," katanya, saat membuka diskusi 'Ketangguhan Bangsa dalam Upaya Preventif Risiko Kanker Di Indonesia' yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (8/2/2023).
Baca Juga
Menurut Lestari, berbagai upaya pencegahan kanker harus didekati dengan persiapan konkret untuk merealisasikan sejumlah target yang telah ditetapkan, seperti bagaimana misalnya Indonesia bisa mewujudkan bebas kanker payudara.
Advertisement
Penderita dan penyintas kanker, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, saat ini seringkali masih menghadapi berbagai hambatan di setiap menjalani pengobatan.
Karena itu, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, untuk membangun ketangguhan bangsa lewat upaya pencegahan dari risiko kanker, diperlukan tata kelola kesehatan yang dapat memperkecil kesenjangan dalam akses pencegahan, deteksi dini dan tahapan pengobatan.
Upaya tersebut, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, harus mampu melibatkan semua pihak, civil society, komunitas dan swasta untuk mendorong pemerintah agar memiliki political will dalam mewujudkan sistem pencegahan dan pengobatan kanker yang memadai.
Â
Â
Kasus Baru Cenderung Meningkat
Ketua Tim Kerja Kanker dan Kelainan Darah, Kemenkes RI, Sandra mengungkapkan, potensi kasus baru kanker cenderung meningkat, karena 70% kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut.
Padahal, tambahnya, bila kanker terdeteksi pada stadium I-III peluang sembuhnya bisa 9/10, sedangkan bila kanker terdeteksi pada stadium IV peluang sembuhnya hanya 1/10.
Karena itu, ujar Sandra, Kemenkes menargetkan deteksi dini terhadap 41,8 juta perempuan berusia 30 tahun-50 tahun dengan capaian kinerja hingga saat ini 20,77%.
Selain itu, tambah dia, pada tahun ini Pemerintah juga akan melakukan vaksinasi HPV di seluruh Indonesia, disamping juga ada penambahan manfaat dari JKN yang bisa membiayai pengobatan kanker paru dan usus, serta peningkatan kapasitas layanan kanker pada sejumlah rumah sakit di 34 provinsi di Indonesia.
Â
Advertisement