Liputan6.com, Surabaya - Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak genap empat tahun memimpin Jatim. Pasangan ini resmi di lantik pada 13 Februari 2019 sebagai gubernur dan wakil gubernur Jatim oleh Presiden Jokowi di Istna Negara.
Emil Elestianto Dardak menyampaikan apresiasi atas iklim guyub, rukun, dan semangat juang yang terus dibangun baik di jajaran Pemprov Jatim maupun seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur. Ia juga mengatakan bahwa kondusifitas Jawa Timur juga merupakan andil dari Forkopimda, Ormas dan seluruh jajarannya.
Baca Juga
"Terima kasih kami khusus kepada Forkopimda dan seluruh jajarannya ormas civil society dan seluruh jajarannya yang telah menjadi Mitra yang luar biasa untuk menjaga kondusifitas karena kondusifitas adalah prasyarat dari kemajuan syarat dari pembangunan," ucap Emil Dardak.
Advertisement
Emil mengaku dirinya menjadi saksi bagiamana totalitas Khofifah dalam menjaga stabilitas sosiopolitik maupun maslaha kebencanaan yang menimpa Jawa Timur. Dan memastikan Jawa Timur menjadi provinsi yang stabil secara keseluruhan.
"Saya sebagai wakil gubernur menjadi saksi bagaimana Ibu Gubernur bekerja tanpa istirahat kalau menurut saya benar-benar untuk bisa menjadi nahkoda dalam menjaga stabilitas Jawa Timur baik secara sosiopolitik maupun dalam menghadapi pandemi situasi seperti bencana," tuturnya.
Selama empat tahun kepemimpinan Khofifah - Emil Dardak di Provinsi Jawa Timur, telah banyak memberikan kemajuan, dan capaian - capaian positif bagi provinsi di ujung timur Pulau Jawa ini.
Di tahun 2022 Ekonomi Jawa Timur tumbuh impresif ditunjukkan dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,34 persen (c-to-c) dan tumbuh diatas Nasional yang mencapai 5,31 persen (c-to-c).
Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya PDRB per kapita tahun 2022 sebesar 10,52 persen dari 60,04 Juta Rupiah pada tahun 2021 menjadi 66,36 Juta Rupiah pada tahun 2022. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa realisasi investasi Jawa Timur selalu meningkat dalam 4 tahun terakhir.
Koperasi dan UMKM sebagai Backbone Ekonomi
Realisasi investasi Jawa Timur selalu meningkat dalam 4 tahun terakhir. Peningkatan signifikan terjadi di tahun 2022 mencapai 110,3 Trilliun melampaui target RPJMD 80 Trilliun yang meningkat sebesar 38,8 persen dibanding tahun 2021. Realisasi PMA meningkat sebesar 66,7 persen sementara PMDN meningkat 24,5 persen.
Koperasi dan UMKM sebagai Backbone Ekonomi Jawa Timur pada tahun 2021 berkontribusi sebesar 57,81 persen terhadap PDRB Jawa Timur atau meningkat sebesar 0,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada sektor pertanian dan peternakan Jawa Timur juga menunjukkan prestasi yang menggembirakan. Sejak tahun 2020 sampai 2023 tiga tahun berturut turut produksi padi serta sapi potong di Jatim merupakan yang tertinggi di antara semua Provinsi di Indonesia.
Jawa Timur juga merupakan eksportir tertinggi se-Indonesia untuk komoditas perikanan. Jawa Timur juga merupakan Provinsi dengan capaian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tertinggi Nasional.
Provinsi Jawa Timur berhasil melakukan upaya Penurunan ketimpangan pengeluaran penduduk yang diukur dengan Indeks Gini sebesar -0.001, periode Maret 2020 sebesar 0,366 menjadi 0,365 pada September 2022. Capaian ini merupakan yang tertinggi dibanding Provinsi lain se-Jawa.
Penurunan kemiskinan di Jawa Timur juga berseiring dengan keberhasilan dalam mengentaskan desa tertinggal dan sangat tertinggal. Tahun 2019 terdapat 344 Desa Tertinggal dan 1 Sangat Tertinggal pada bulan Juli tahun 2021 seluruhnya berhasil terentaskan
Advertisement