Â
Liputan6.com, Surabaya - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menggelar pertemuan dengan 500 Kepala Desa (Kades) se-Jawa Timur (Jatim) di Kampung Cokelat Blitar. Pertemuan dimoderatori Budayawan Sujiwo Tejo.
Â
Advertisement
Kepala Desa Pangungsari Kecamatan Durenen Trenggalek Heru Sugiono menyampaikan aspirasi agar pemerintah bisa selalu memperbaharui data kependudukan secara reguler, terutama data kemiskinan. Sebab, kondisi warga selalu berubah.
"Data kemiskinan, misalnya, sudah lama nggak di-update padahal ada warga yang sudah meninggal, ada yang mulanya miskin tidak lagi miskin dan sebaliknya. Ini harus di-update tiga bulan sekali," tuturnya.
Heru juga mendoakan Muhaimin terpilih sebagai presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. "Mudah-mudahan 2024 terpilih sebagai presiden karena Bapak Muhaimin yang tahu soal desa," katanya.
Kepala Desa Balongjeruk Kabupaten Kediri, Syafi'i menyampaikan persoalan yang kerap dihadapi warganya, yakni kelangkaan pupuk.
"Problem pertanian warga adalah kelangkaan pupuk. Ini yang menjadi keluan massal petani. Dulu 2014 masa awal Presiden Jokowi, pupuk ada lima jenis," ujarnya.
"Sekarang hanya dua, itupun kemasannya berkurang sehingga memaksa petani beli pupuk nonsubsidi yang harganya empat sampai lima kali lipat. Ini mengurangi hasil para petani," imbuh Syafi'i.
Ironisnya, lanjut Syafi'i, dengan biaya pertanian yang melambung tinggi, ketika musim panen tiba, petani tidak bisa untung besar karena harga anjlok saat panen. "Ini terjadi karena tidak ada regulasi yang mengatur dengan sungguh-sungguh," katanya.
"Saya mohon kepada Gus Muhaimin kalau menjadi presiden betul-betul memperjuangkan nasib petani dan saya doakan 2024 Gus Muhaimin Presiden dan PKB jaya," tambah Syafi'i.
Respons Cak Imin
Menangapi hal tersebut, Muhaimin menyampaikan bahwa semua aspirasi yang disampaikan sudah dicatat dengan sangat detail.
"Ini semua adalah mandat yang insyallah saya akan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan mandat kepala desa," katanya.
Menurutnya, pembangunann yang paling efektif dimulai desa. Anggaran yang dialokasikan bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa.
Muhaimin mencatat ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah desa. Pertama, pemerintah desa harus mampu menggunakan alokasi anggaran desa secara akuntabel.
Kedua, pelaksanaan pembangunan desa harus mengedepankan partisipasi masyarakat. Ketiga, harus ada sistem kontrol yang berjalan secara efektif di desa.
"Selama enam tahun, alokasi dana desa ini, para kepala desa mulai belajar dengan baik dan terlaksana dengan baik. Tiga syarat itu yang perlu dipersiapkan sehingga kalau benar saya diamanati memimin Republik ini, saya akan melaksanakan sepenuhnya aspirasi pembangunnan yang berpusat dari desa," katanya.
Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan bahwa peningkatan sumber daya manusia (SDM) di desa mutlak diperlukan, selain peningkatan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada resources desa.
Advertisement