Liputan6.com, Banyuwangi Puluhan driver ojek online di Banyuwangi unjuk rasa di depan Kantor Bupati menuntut penghapusan zona yang disebut zana merah dalam mengangkut penumpang.
Aksi unjuk rasa tersebut sempat diwarnai saling dorong antara puluhan driver online dengan aparat kepolisian. Sebab, Pemerintah Banyuwangi tidak kunjung menemuinya. Namun setelah dilakukan negosiasi, akhirnya 15 perwakilan driver online diizinkan untuk memasuki Kantor Bupati Banyuwangi, untuk berunding.
Baca Juga
Ketua Paguyuban Driver Angkutan Online Banyuwangi Wawan Harianto mengatakan, ada dua poin tuntutan kepada pemerintah. Yang pertama kata dia, yaitu penghapusan zona merah oleh driver konvensional. Adanya zona dinilai tidak adil bagi driver online. Dan hanya menguntungkan driver konvensional saja.
Advertisement
“Itu kan hanya menguntungkan mereka saja, kita yang dirugikan. Masa misalnya kita mengambil penumpang di Pelabuhan Ketapang harus berjarak dua kilometer. Mana mau penumpang disuruh jalan dua kilometer,” ujar Wawan, Rabu (22/2/2023).
Kata Wawan, sebenarnya zona merah itu dibuat oleh driver konvensional sendiri untuk menyekat driver online dalam mencari penumpang. Padahal tidak ada Batasan aturan yang mengatur.
“Zona merah itu yang membuat mereka sendiri, untuk membatasi operasional kami. Seperti contoh di stasiun, di Pelabuhan dan di sejumlah titik lainya masa kita tidak boleh masuk mengambi penumpang sedangkan saat ini banyak penumpang yang menggunakan jasa kami secara online. Sekali lagi zona itu tidak ada aturan yang jelas,” tegas Wawan.
Selain menuntut penghapusan zona, pihaknya juga menuntut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani , untuk melibatkan driver online di sektor pengembangan pariwisata. Sebab selama ini angkutan online tidak pernah dilibatkan.
Komunikasi dengan Driver Konvensional
Plt Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi Pudjo Hartanto mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan komunikasi dengan paguyuban driver konvensional di Banyuwangi, untuk membicarakan tuntutan dari driver online ini.
"Kami sebenarnya hari ini akan melakukan pertemuan dengan teman- teman driver konvensional di kantor kami. Tapi berhubung teman- teman driver online melakukan aksi unjuk rasa kami terlebih dahulu menemui teman- teman dulu. Doakan mudah- mudahan tuntutan dari teman- teman driver online ini disetujui adanya penghapusan zona itu,”ujar Pudjo.
Sementara itu terkait, tuntutan untuk dilibatkan dalam sektor pariwisata, pihaknya akan terlebih dahulu berkomunikasi dengan pihak Dinas Pariwisata Banyuwangi, dan melaporkanya ke Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
“Terkait tuntutan yang ke dua ini, kami akan segera berkomunikasi dengan teman- teman Dinas Pariwisata Banyuwangi, apakah bisa atau tidak. Mohon bersabar dulu,” pungkas Pudjo.
Advertisement