Sukses

Waspada, Cuaca Ekstrem Masih Intai Malang Raya Sepekan ke depan

BMKG mencatat intensitas hujan di Malang mencapai 300 milimeter per 10 hari kemarin dampak dari cuaca ekstrem

Liputan6.com, Malang - Masyarakat di wilayah Malang Raya diimbau lebih berhati-hati dan mewaspadai cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Hujan di Malang dengan intensitas sangat lebat bahkan menjurus ke ekstrem diperkirakan bakal sering terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, memerkirakan peningkatan curah hujan di wilayah ini masih akan terjadi selama 25 Februari sampai 3 Maret 2023. Intensitas hujan mulai sangat lebat dan bahkan ekstrem.

“Potensi cuaca ekstrem secara umum masih terlihat di Jawa Timur , termasuk Malang Raya,” kata prakirawan BMKG Karangploso Malang, Ahmad Lutfi, Sabtu 25 Februari 2023.

Hujan lebat merupakan curah hujan lebih dari 50-100 milimeter per hari. Hujan sangat lebat terjadi bila curah hujan 100-150 milimeter per hari. Sedangkan kategori hujan ekstrem yakni bila curah hujan di atas 150 milimeter per hari.

BMKG Malang mencatat, selama 20 hari terakhir ini yakni 1-20 Februari 2023 wilayah Malang Raya (Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang) lebih sering terjadi hujan eksrem. Secara umum, intensitas hujannya mencapai 300 milimeter per 10 hari.

“Pemantauan kami, selama periode itu di Malang Raya curah hujannya sangat tinggi,” ucapnya.

Bersandarkan data itu, masyarakat diimbau turut meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem Malang. Berhati-hati ketika sedang berada di luar rumah. Sebab ada potensi turut meningkatkan bencana hidrometeorologi.

“Tentu cuaca ekstrem itu berdampak pada peningkatan potensi bencana hidrometeorologi,” katanya.

2 dari 2 halaman

Penyebab Cuaca Ekstrem

BMKG menjelaskan, fenomena cuaca ekstrem disebabkan oleh tiga hal. Pertama, aktifnya La Nina atau fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya yang berdampak peningkatan curah hujan.

Kedua, tarikan massa udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah utara Australia yang mengakibatkan terbentuknya pertemuan massa udara di wilayah Jatim. Terakhir, aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin turut meningkatkan jumlah curah hujan.

“Fenomena itu turut menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Timur,” kata Lutfi.

Cuaca ekstrem ini mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, puting beliung, tanah longsor dan lainnya. Di Kota Batu pada Sabtu, 25 Februari 2023 sekitar pukul 14.40 WIB tercatat ada dua pohon besar tumbang.

“Informasi yang masuk dari masyarakat ada pohon tumbang di dua lokasi yaitu di Jalan Metro dan di depan RS Baptis. Tim telah bergerak untuk penanganannya,” tulis Pusdalops BPBD Kota Batu.