Sukses

Warga Masalembo Sumenep Terpaksa Makan Singkong Akibat Cuaca Ekstrem

Wakil rakyat yang berasal dari Kepulauan Masalembo, Sumenep ini menuturkan, saat ini para nelayan di Kepulauan Masalembo juga tidak tidak ada yang melaut, karena cuaca memang tidak bersahabat.

Liputan6.com, Sumenep - Cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini mengakibatkan distribusi beras ke Kepulauan Masalembo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Akibatnya, sebagian warga terpaksa makan singkong.

Ketua Komisi I DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath menyatakan warga kepulauan kesulitan mendapatkan pasokan bahan pangan dan kebutuhan rumah tangga lainnya akibat cuaca buruk.

"Sudah sekitar tiga pekan, badai angin kencang melanda kepulauan. Tidak ada warga yang bisa datang ke daratan untuk membeli beras dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya karena cuaca buruk," katanya di Sumenep, dilansir dari Antara, Selasa (28/2/2023).

Wakil rakyat yang berasal dari Kepulauan Masalembo, Sumenep ini menuturkan, saat ini para nelayan di Kepulauan Masalembo juga tidak tidak ada yang melaut, karena cuaca memang tidak bersahabat.

"Mereka baru bisa kembali melaut apabila badai telah reda," katanya.

Darul menjelaskan Pulau Masalambo berjarak sekitar 130 mil laut dari Kota Sumenep. Ketika cuaca buruk menerpa, maka distribusi barang menuju pulau itu tersendat. Kapal juga berhenti menyeberang laut, dan barang kebutuhan bahan pokok menjadi langka.

"Sudah beberapa pekan ini Kapal Sabuk Nusantara 92 yang biasa melayani angkutan barang dan orang kepulauan tidak berlayar. Saat ini hanya terparkir di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, akibat badai dan cuaca tidak menentu seperti saat ini," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Apa Solusinya?

Karena itu, Darul meminta agar pemerintah segera mengambil langkah cepat dan tepat untuk mengatasi persoalan yang sedang menimpa masyarakat kepulauan itu.

"Kalau melalui kapal laut tidak memungkinkan, pemerintah bisa melakukan distribusi logistik ke sana melalui helikopter," katanya.

Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk masih berpotensi terjadi di Madura dan sekitarnya hingga sepekan ke depan.