Liputan6.com, Surabaya - Bupati Sumenep, Achmad Fauzi memastikan pihaknya bergerak cepat membantu warga Pulau Masalembu yang mengalami kelangkaan bahan pangan dampak cuaca ekstrem.
Fauzi memerintahkan BPBD Sumenep mengirimkan surat untuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang berisi meminta penggunaan Beras Cadangan Provinsi (BCP) untuk didistribusikan ke Masalembu.
Advertisement
“Hari ini BPBD Kabupaten Sumenep berkirim surat ke Gubernur Jatim, meminta penggunaan BCP untuk 9.410 kepala keluarga di Masalembu,” ujar Bupati Fauzi, Selasa (28/2/2023).
Fauzi juga berkoordinasi dengan Kodim 0827 Sumenep perihal penyaluran bantuan bagi masyarakat Masalembu. Dalam mengatasi kelangkaan bahan pangan di Masalembu, Kodim Sumenep akan ikut membantu dalam penyaluran bantuan.
Kodim Sumenep juga berkoordinasi dengan Pangdam V/Brawijaya Majyen TNI Farid Makruf untuk ikut mengatasi kelangkaan bahan pangan di Masalembu.
“Kodim Sumenep ikut membantu pemerintah kabupaten untuk menyalurkan bantuan bagi masyarakat Masalembu yang terdampak cuaca ekstrem,” ucapnya.
Di sisi lain, Fauzi juga memastikan pendistribusian logistik untuk mengatasi kelangkaan bahan pangan di Masalembu akan menggunakan armada dari TNI Angkatan Laut (AL).
Menurut, koordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD Provinsi Jawa Timur, juga Koarmada II telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Namun, pendistribusian masih harus menunggu instruksi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Kami sudah koordinasi dengan BPBD Jatim dan Dinas Sosial provinsi. Kami sepenuhnya siap (pendistribusian logistik), tinggal menunggu gubernur. Karena Pulau Masalembu dekat ke Kalimantan,” ujar Bupati Fauzi.
Makan Singkong
Sebelumnya, Cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini mengakibatkan distribusi beras ke Kepulauan Masalembo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Akibatnya, sebagian warga terpaksa makan singkong.
Ketua Komisi I DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath menyatakan warga kepulauan kesulitan mendapatkan pasokan bahan pangan dan kebutuhan rumah tangga lainnya akibat cuaca buruk.
"Sudah sekitar tiga pekan, badai angin kencang melanda kepulauan. Tidak ada warga yang bisa datang ke daratan untuk membeli beras dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya karena cuaca buruk," katanya di Sumenep, dilansir dari Antara, Selasa (28/2/2023).
Wakil rakyat yang berasal dari Kepulauan Masalembo, Sumenep ini menuturkan, saat ini para nelayan di Kepulauan Masalembo juga tidak tidak ada yang melaut, karena cuaca memang tidak bersahabat.
"Mereka baru bisa kembali melaut apabila badai telah reda," katanya.
Advertisement