Sukses

Emil Dardak: Kasus Rafael Alun Trisambodo Jadi Momentum Introspeksi Diri

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan, kasus penganyiaan Mario Dandy Satriyo yang berbunjut panjang pada ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, menjadi momentum untuk melakukan introspeksi.

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan, kasus penganyiaan Mario Dandy Satriyo yang berbunjut panjang pada ayahnya, Rafael Alun Trisambodo, menjadi momentum untuk melakukan introspeksi.

"Terbongkarnya merupakan gambaran terhadap keinginan masyarakat agar abdi negara harus berperilaku yang wajar dan menjadi panutan," ujarnya, Rabu (1/3/2023).

Emil Dardak mengaku tidak bisa berkomentar terkait kasus ini.

"Saya posisinya bukan untuk berkomentar tapi melakoni. Jadi satu cerminan bagi kita agar lebih baik ke depannya," ujarnya.

KPK memeriksa Eks Pejabat Pajak Rafael Alun terkait kekayaan harta tidak wajar yang dimilikinya. 

Rafael diperiksa KPK selama kurang lebih sembilan jam, usai datang seorang diri pada pagi hari tadi sekira pukul 9 pagi di Gedung KPK Jakarta, akhirnya Rafael menampakan diri kembali sekira pukul 5 sore.

Rafael keluar seorang diri dan masih mengenakan pakaian yang sama, berbatik dan berjaket juga bermasker hitam. Rafael lalu berjalan perlahan menuju pintu keluar yang sudah ditunggu ratusan awak media.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rafael Minta Maaf

Kepada publik, Rafael menyampaikan permohonan maafnya kepada ayah dari David Ozora dan keluarga besar Nahdlatul Ulama(NU) dan Gerakan Pemuda Ansor. Sebab atas perbuatan putranya, Mario Dandy yang menganiaya David, semua kegaduhan di publik terjadi.

“Saya saat ini tetap mendoakan untuk ananda David supaya anda David agar segera sembuh pulih kembali seperti sedia kala dan saya juga sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga Bapak Jonathan Latumahina, kepada keluarga besar PBNU dan keluarga besar Banser GP Ansor juga Banser,” kata Rafael di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Soal hasil pemeriksaan LHKPN, Rafael tidak banyak berkomentar. Menurut dia, hal itu menjadi kewenangan tim pemeriksa dari KPK.

“Soal itu tanya ke KPK, saya telah memenuhi kewajiban saya untuk memberikan klarifikasi atas undangan yang diberikan oleh KPK kepada saya,” jelas Rafael.

Rafae lalu meminta kesediaan awak media untuk memberinya jalan menuju mobil Innova yang sudah menunggunya di pintu keluar. Dia mengaku sudah lelah dan tidak dapat menjawab pertanyaan wartawan dalam hal lainnya.

“Sudah ya permisi, saya sudah lelah dari pagi sampai ini tolong kasihani saya,” dia menutup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.