Liputan6.com, Situbondo - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo Mencatat ada sekitar 441 hektare lahan pertanian di daerahnya rusak akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu.
“Ada sekitar 400 hektare lebih yang rusak akibat banjir kemarin. Kamis telah melakukan pendataan luasan lahan pertanian yang terdampak banjir ada tanaman padi dan semangka yang rusak,”ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo, Haryadi Tedjo Laksono, Senin (13/3/2023).
Kata Hariyadi, ratusan hektare lahan pertanian yang rusak akibat banjir tersebut tercatat di Kecamatan Panarukan dan Kecamatan Kendit. Di Panarukan, banjir merusak tanaman padi di Desa Paowan seluas 155 hektar. Untuk di Desa Kilensari, tanaman padi seluas 95 hektare dan 5 hektare tanaman semangka.
Advertisement
“Kalau di Kecamatan Kendit, tanaman padi, jagung, dan tebu yang rusak akibat banjir mencapai 186 hektare Sehingga total keseluruhan mencapai ,”tambah Hariyadi.
Kerusakan ratusan hektare lahan pertanian ini sedang diusulkan ke BPBD Situbondo, agar dilakukan survei untuk menghitung kerugian. Pemerintah juga akan memberikan konpensasi atas kerugian yang dialami warga terdampak.
“Semuanya sudah disusulkan melalui kecamatan setempat, dan mereka akan mendapatkan konpensasi dari pemerintah daerah,”paparnya.
Hariyadi menambahkan, mayoritas petani yang sawahnya terdampak banjir Situbondo juga belum mengikuti asuransi pertanian. Padahal sosialisasi terus dilakukan. akan tetapi kenyataanya petani di Situbondo enggan mengikuti asuransi lahan pertanian.
“Untuk yang ikut asuransi sangat sedikit sekali, padahal kita sudah sering kali melakukan sosialisasi pentinya asuransi,” tambah Hariyadi.
Banjir Rendam Ratusan Rumah di Situbondo
Diinformasikan sebelumnya, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo mencatat ada sekitar 613 rumah warga di empat desa terendam banjir akibat luapan sungai, setelah beberapa jam hujan dengan intensitas lebat mengguyur wilayah Situbondo, pada Selasa malam (28/2/2023) lalu
Kepala BPBD Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan, luapan air sungai mengenangi permukiman warga di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Desa Kalimas dan Besuki, Kecamatan Besuki, serta Desa Kalianget, Kecamata Banyuglugur.
“Semalam hujan berlangsung cukup lama sejak pukul 18.00 Wib, dengan intensitas cukup lebat di Situbondo, sehingga beberapa jam kemudian sungai meluap tidak mampu menampung debit air, sehingga air masuk ke rumah- rumah warga,” ujarnya.
Kata dia, luapan aiar Sungai Kukusan di Desa Klatakan menggenangi 90 rumah warga di Dusun Krajan Jatisari dan 130 rumah warga di Dusun Pesisir Timur. Rumah – rumah warga yang terdampak banjir di dua dusun di Desa Klatakan tersebut tergenang setinggai 70 hingga 100 cm.
“Sekitar pukul 23,15 Wib air mulai surat, seiring hujan yang sudah mulai reda,”tambahnya Di Desa Besuki dan Kalimas, kata Sruwi ada 334 rumah warga yang terdampak banjir luapan air sungai dan tergenang setinggi 40 sampai 50 cm karena ada bagian tanggul suangi yang jebol.
Banjir juga menggenangi 69 rumah warga di Dusun Krajan di Desa Kalimas serta 265 rumah warga di Dusun Paddek Kota Timur, Lesanan Lor, dan Lesanan Kidul di Desa Besuki.
Advertisement