Liputan6.com, Lumajang - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Kabupaten Malang, masih didominasi erupsi dan gempa.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi mengatakan, aktivitas Gunung Semeru pada 13 Maret 2023 pada periode 00.00-06.00 Wib tercatat mengalami 21 kali gempa letusan dengan amplitude 15-22 mm, dan lama gempa 65-104 detik.
Baca Juga
“Selain itu juga tercatat mengalami satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitude 27 mm dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitude 24-26 mm," ujarnya, Selasa (14/3/2023).
Advertisement
Untuk pengamatan secara virtual, kata dia, Gunung Semeru terlihat jelas, asap kawah tidak teramati, cuaca cerah, angin lemah ke arah utara.
Sedangkan, pada pukul 06.00-12.00 Wib terekam dalam seismograf terjadi 20 kali gempa letusan dengan amplitude 20-22 mm dan lama gempa 75-110 detik.
Gempa letusan sebsanyak 23 kali dengan amplitude 11-23 mm juga terjadi pada pukul 12.00-18.00 Wib, kemudian dua kali gempa hembusan dengan amplitude 4-7 mm dan dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitude 10-38 mm.
“Gunung Semeru masih pada level III atau siaga, sehingga masyarakat harus memenuhi rekomendasi yang sudah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),” paparnya.
Ia menjelaskan, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (Pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Dilarang Beraktivitas 5 Km dari Kawah
Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Selain itu, masyarakat juga diimbau mewaspadai potensi awan panas guguran (APG) guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai- sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya.
Advertisement