Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan Kick Off Program Klinik BUM Desa dan Akademi Desa Wisata 2023 pada Kamis (16/3/2023) malam.
Kegiatan ini diyakini efektif untuk membuka spektrum baru pengembangan desa mandiri di Jawa Timur.
Baca Juga
Menurut Khofifah, sebuah desa jika sudah dikategorikan sebagai desa mandiri maka support dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi akan berkurang bahkan bisa zero.
Advertisement
"Sesungguhnya kita tidak hanya menarget Desa Mandiri makin banyak, tapi desa yang sudah mandiri itu harapan kita akan menemukan spektrum baru meluaskan jejaring produk-produk kreatif mereka sehingga mandiri dan produktif," katanya.
Pelaksana Program Akademi Desa Wisata Dwi Ariyadi Kusuma menjelaskan, sektor pariwisata di Jawa Timur terus menggeliat usai dihantam pandemi Covid-19. Hal ini juga sejalan dengan perkembangan yang baik di level nasional.
"Percepatan pembangunan ekonomi di sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19 serta pemberhentian PPKM menunjukkan trend positif pada peningkatan aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar pria yang akrab disapa Ari itu.
Ari menjelaskan, keberadaan Desa Wisata di Jawa Timur juga memberikan kontribusi pada peningkatan kunjungan wisatawan di Indonesia. Tercatat 45.660 kunjungan wisatawan mancanegara dan 52.731.514 kunjungan wisatawan nusantara dalam aktivitas tourism di provinsi Jawa Timur tahun 2022.
Ia melanjutkan, produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pariwisata Jawa Timur sepanjang 2022 pun terus mengalami peningkatan secara signifikan. Berangkat dari kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadikan kepariwisataan sebagai salah satu fokus program prioritas.
"Melalui Program Klinik BUM Desa dan Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera) untuk mendorong peningkatan ekonomi Jawa Timur yang berbasis di desa," tutur Ari.
Demi Dewi Diikuti 147 Desa Wisata
Direktur KIP Foundation ini mengatakan, adapun pelaksanaan Demi Dewi tahun ini bertujuan untuk memberi penguatan pada sektor kelembagaan, manajemen tata kelola destinasi, dan pengembangan ekonomi kreatif di desa wisata.
Pada tahun 2023, Demi Dewi diikuti oleh 147 desa wisata dan sekitar 400 pelaku serta pegiat desa wisata. Demi Dewi kali ini menghadirkan pemateri yang sungguh luar biasa yang telah memiliki segudang pengalaman dan prestasi pada bidangnya masing-masing.
"Para peserta yang telah mengikuti rangkaian program Akademi Desa Wisata berkesempatan dipilih menjadi 4 Desa Wisata yang akan menerima paket bantuan dari SAMPOERNA UNTUK INDONESIA berupa penyaluran inovasi produk wisata baru, pembuatan eksklusif video profil desa wisata, dan pendampingan secara intensif selama 3 bulan," pungkas alumnus FISIP Unair itu.
Advertisement