Sukses

Lulusan Kampus Trilogi Diminta Jaga Semangat Kolaborasi untuk Hasilkan Ide dan Karya Inovatif 

Pramono menyatakan, dalam implementasinya sangat dibutuhkan semangat kolaborasi sehingga tantangan yang tadinya terasa sulit akan mudah untuk dihadapi dan diselesaikan.

 

 

Liputan6.com, Jakarta - Rektor Universitas Trilogi Pramono Hari Adi meminta para lulusan selalu menjaga integritas diri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Salah satu tantangan terbesar bangsa ini adalah usaha pembangunan integritas yang berkelanjutan. Hadirnya berbagai peristiwa yang menunjukkan adanya krisis integritas diri. Ini seharusnya menjadi bahan refleksi bagi kita bersama, juga bagi kampus, termasuk Universitas Trilogi atas capaian darma-darmanya,” sampai Rektor saat acara wisuda 478 wisudawan, Sabtu (18/3/2023). 

Pramono menyatakan, dalam implementasinya sangat dibutuhkan semangat kolaborasi sehingga tantangan yang tadinya terasa sulit akan mudah untuk dihadapi dan diselesaikan.

“Melalui semangat kolaborasi, kerja-kerja akan semakin mudah, ide-ide dan karya inovatif akan lahir. Kita harus belajar banyak kepada pendiri bangsa, karena dengan semangat kolaborasi inilah mereka mampu mempertahankan kehadiran dan keutuhan NKRI,” jelasnya.

Ketua Yayasan Pengembangan Pendidikan Indonesia Jakarta (YPPIJ) Arissetyanto Nugroho meminta para wisudawan untuk menjadi penerang bagi lingkungannya. 

“Ilmu pengetahuan sejatinya membawa energi perubahan yang baik. Ilmu pengetahuan merupakan penerang yang memudahkan manusia meniti jalan. Maka tidaklah tepat jika para wisudawan yang telah memiliki ilmu yang cukup justru tidak menjadi penerang bagi lingkungannya,” jelasnya.

Kemendikbud yang diwakili oleh Koordinator Peningkatan Mutu Pembelajaran dan Kemahasiswaan LLDIKTI Wilayah III Tri Munanto menyatakan, tantangan percepatan kemajuan teknologi sangat luar biasa, akan tetapi perkembangan ini selaras dengan visi Universitas Trilogi.

"Universitas Trilogi sangat visioner dalam memandang tantangan di masa depan,” ujarnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Hadapi Era Disrupsi Teknologi

 

Sekjen Kementerian Tenaga Kerja Anwar Sanusi yang mengisi orasi ilmiah menyatakan, urusan membangun masyarakat harus ditopang secara bersama. Di antaranya adalah kolaborasi antara pendidikan tinggi dengan sektor-sektor yang terkait dengan ketenagakerjaan. 

 “Kepada para wisudawan yang akan mengisi sebuah ceruk atau kelompok yang dinamakan kelompok intelektual, tantangannya sangat luar biasa. Misalnya dalam hal menghadapi era disrupsi teknologi berupa banyak pekerjaan yang hilang sekaligus banyak juga pekerjaan baru yang akan muncul,” ujarnya.