Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang berencana menggelar operasi pasar murah selama Ramadan ini. Kegiatan yang melibatkan distributor bahan pokok itu bakal dilaksanakan di lima titik kecamatan secara serentak.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Burhanuddin Al Jundi, mengatakan telah ada kesepakatan antara Pemkot dengan pelaku usaha seperti Bulog dan distributor bahan pangan untuk menyediakan paket sembako.
“Pelaku usaha yang menyiapkan paket sembako untuk operasi pasar. Sudah ada komitmen, tinggal koordinasi penentuan waktu pelaksanaannya saja," kata Jundi di Malang, Selasa, 21 Maret 2023.
Advertisement
Bahan pokok yang disiapkan itu seperti beras, minyak goreng, gula, tepung, bawang merah dan putih, telur serta kebutuhan bahan pokok lainnya. Jumlah yang disediakan menyesuaikan kesiapan pelaku usaha mitra.
"Pemkot memfasilitasi tenda dan ongkos angkut sembako saja. Soal stok sembako itu nanti disiapkan para pelaku usaha," ucapnya
Berdasarkan rencana yang telah disusun, titik lokasi pasar murah digelar di depan kantor tiap kecamatan yakni Klojen, Sukun, Kedungkandang, Lowokwaru dan Blimbing. Pasar murah itu bagian dari upaya menekan inflasi dan membantu masyarakat memperoleh sembako terjangkau.
“Kalau upaya menekan inflasi kan sudah cukup banyak kami lakukan. Termasuk memasok minyak goreng murah sejak awal tahun ini,” kata Jundi.
Ia menambahkan, operasi pasar murah Malang sebelumnya juga sudah pernah dilaksanakan Pemkot Malang. Dilaksanakan jelang pergantian tahun 2022 dan terakhir awal 2023 lalu juga dengan menggandeng Bulog, BUMD dan pelaku usaha lainnya.
Pasokan Minyak Goreng Murah
Pemerintah Kota Malang juga memastikan terkait pasokan minyak goreng murah telah mencukupi. Sebab di 16 pasar tradisional secara bergiliran dan terus-menerus telah dipasok minyak goreng kemasan rakyat bermerek Minyak Kita sejak Januari 2023 lalu.
Burhanuddin Al Jundi mengatakan, sekali pasok ke pasar tradisional ada sebanyak 500-600 karton atau setara 7.200 liter Minyak Kita dengan harga Rp 12.600 per liter dan dijual ke warga seharga Rp 14.000 per liter sesuai harga eceran tetap (HET).
“Program itu untuk memastikan ketersediaan minyak goreng murah di pasar dan itu merupakan kebijakan pemerintah pusat,” tutur Jundi.
Ia mencontohkan dalam beberapa hari terakhir telah dipasok Minyak Kita di pasar tradisional. Yakni pada 18 Maret di Pasar Bunul, 19 Maret di pasar Tawangmangu. Pedagang yang menjual telah terdaftar dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH).
“Tiap pembelian dibatasi maksimal dua liter per hari per orang. Program ini akan terus dilakukan karena belum ada batas waktu,” ujarnya.
Advertisement