Sukses

Nyekar Sambut Ramadhan Bonus Jajanan Tradisional untuk Warga Desa Tampo Banyuwangi

Menjelang momen besar seperti ramadan dan lebaran ada umat muslim di Indonesia memiliki tradisi khusus. Tradisi itu disebut nyekar. Artinya ziarah kubur sembari membawa berbagai macam bunga.

 

Liputan6.com, Banyuwangi - Warga Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi punya tradisi unik menyambut datangnya bulan puasa Ramadhan. Mereka memberikan kudapan tradisional kepada warga yang yang datang nyekar ke makam sanak keluarga.

Ketua Penyelanggara di Makam Desa Tampo Handoko Kusumo mengatakan alasannya adalah sebagai bentuk kerukunan menyambut Ramadhan.

Dia bersama kolega ingin memaknai Ramadhan dengan penuh suka cita, semangat gotong royong dan berbagi.

"Kami beri hidangan jajan dan es bagi Penziarah, ini semua ide dan hasil gotong royong dan swadaya warga sekitar makam," kata Handoko, Kamis (23/3/2023).

Untuk kudapan yang diberikan, Handoko menyebut seluruhnya adalah jajanan tradisional. Seperti chenil, klepon, lupis dan minuman tradisional.

"Filosofinya kita ini hidup di desa yang notabene Jawa, jajajan itu adalah ciri khas dari daerah kita ini," ujarnya. 

Selain berbagi jajanan, dia bersama kolega juga bersedekah jasa bersih-bersih makam. Dilakukan secara sukarela. 

"Jasa bebersih makam ini sudah kami lakukan rutin setiap tahunnya secara sukarela. dan akan terus kita lakukan setaiap bulan Ramadhan di Desa Tampo Banyuwangi," pungkasnya.

 

2 dari 2 halaman

Jadi Contoh Tempat lain

Salah satu peziarah, Muhammad Yusuf mengaku senang dengan kegiatan yang diiniasiasi pemuda Tampo tersebut.

Menurutnya hal ini, membuat kesan berbeda dalam momen ziarah di Ramadan 2023 ini.

"Saya berterimakasih kepada warga sekitar terutama pemuda, hal ini mungkin bisa menjadi contoh ditempat lain. Sebab ini mungkin satu-satunya TPU yang menyuguhkan makanan dan minuman tradisional bahkan tempat duduk bagi penghantar," bebernya.

Â