Liputan6.com, Banyuwangi - Memasuki hari keempat pencarian pemuda asal Trenggalek yang nekat terjun ke laut Selat Bali, masih belum membuahkan hasil.
Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi Wahyu Setya Budi mengatakan, pencarian terhadap Cahyo Murdoko (23), masih difokuskan di titik lokasi awal korban meloncat.
Baca Juga
"Tetap di titik awal," kata Wahyu, Sabu (25/3/2023).
Advertisement
Wahyu menjelaskan, pencarian korban dilakukan pada jarak sekitar 10-11 nm (notikal mil) atau sekitar 1,6 kilometer dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Gelombang laut Selat Bali yang dikenal kencang, menjadi salah satu faktor kendala petugas dalam melakukan pencarian terhadap korban.
"Kendala ada di arus terlalu kencang sehingga proses pencarian membutuhkan tenaga ekstra," terang Wahyu.
Sebelumnya Cahyo Murdoko asal Dusun Nanggungan, Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Trenggalek menceburkan diri ke perairan Selat Bali, Selasa (21/3/2023) pukul 15.30 Wib.
Pemuda 23 tahun itu, nekat terjun dari atas Kapal KMP Perkasa 5, saat menyebrang dari Pelabuhan Gilimanuk Bali ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Pencarian terhadap korban melibatkan berbagai petugas gabungan. Kebetulan, saat itu di areal Pelabuhan Ketapang sedang full tim untuk pengamanan Hari Raya Nyepi.
Meski tim sudah menyebar, namun hingga korban tidak kunjung ditemukan. Petugas akhirnya memutuskan untuk menghentikan pencarian. Hingga kini belum diketahui secara pasti motif pemuda asal Kabupaten Trenggalek tersebut loncat ke laut dari atas kapal.
"Kita masih terus beruapaya melakukan pencarian, tim SAR gabungan terus menyisir laut selat Bali," katanya.
Penciran Akan Diperluas
Kata Wahyu, jika hingga pencarian kelima hari ini Sabtu (25/3/2023) belum membuahkan hasil. Pencarian akan diperluas lagi ke wilayah Selatan laut Selat Bali.
“Prosedur SAR kita akan melakukan pencarian selama 7 hari, dan kemungkinan akan kita perluas pencarianya. Mudah-mudahan hari ini membuahkan hasil dan korban bisa diketemukan,” pungkasnya.
Advertisement