Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi III DPR-RI Moh Rano Alfath apresiasi kinerja jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas keberhasilannya meningkatkan tren kepercayaan publik menjadi 70,8% berdasarkan laporan Indikator Politik Indonesia.
Dia menilai peningkatan ini tidak lepas dari peran Kapolri sebagai Kepala Instansi yang memiliki tanggungjawab besar untuk membina lembaga yang dipimpinnnya.
Baca Juga
“Kepercayaan publik itu bukan sesuatu yang bisa didapatkan secara cuma-cuma. Ada dedikasi, komitmen, kerja keras, dan banting tulang yang sangat luar biasa disitu. Apresiasi setinggi-tingginya untuk pak Kapolri karena telah melakukan berbagai macam inovasi dan reformasi dalam sistem kerja dan pelayanan publik Kepolisian, sehingga masyarakat kembali percaya dan justru merasa butuh kehadiran sosok polisi di sekitarnya,” tutur Rano kepada wartawan, Senin (27/3/2023).
Advertisement
Menurut legislator asal Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa itu, model kepemimpinan Kapolri yang tegas merupakan salah satu bekal utama dalam memperkuat kinerja dan citra positif Polri di mata masyarakat.
“Kapolri mampu mengambil keputusan-keputusan yang responsif, tegas dan bijak dalam kasus-kasus yang menjadi sorotan publik. Internal Polri tetap kondusif dan fokus untuk menjalankan apa yang menjadi tugas dan fungsi pokoknya. Untuk itu sangat pantas Polri mendapatkan prestasi ini. Saya yakin jajaran Kepolisian tidak akan berpuas diri dan akan terus berusaha untuk meningkatkan kinerjanya kedepan,” kata Rano.
Terakhir, anggota dewan yang menduduki Komisi Hukum itu percaya bahwa kepercayaan publik yang semakin meningkat adalah indikator yang sangat penting untuk membangun kedaulatan negara dan stabilitas keamanan dalam masyarakat.
Survei Indikator Gunakan 1.220 Sampel
Sebelumnya diberitakan, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei tingkat kepercayaan terhadap lembaga, salah satunya Polri, pada periode Februari-Maret 2023. Hasilnya, tingkat kepercayaan ke Polri meningkat dan berada di angka 70,8 persen.
Survei terkait tingkat kepercayaan terhadap lembaga dilakukan pada 9-16 Februari 2023 dengan jumlah sampel 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Advertisement