Liputan6.com, Jakarta - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar workshop jurnalistik guna meningkatkan kemampuan pegawai di lingkungan BSKDN dalam menyusun publikasi kebijakan.Â
Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo mengatakan, berbagai indeks yang dimiliki BSKDN meliputi Indeks Inovasi Daerah (IID), Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah (IKKD), Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) dan Indeks Tata Kelola Pemerintahan Daerah (ITKPD), perlu dipublikasikan perkembangan hingga pelaksanaannya kepada masyarakat. Publikasi tersebut harus ditulis secara informatif agar masyarakat dapat memahami dan merasakan manfaatnya.
"Bapak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) meminta kami lebih banyak memberikan publikasi atas kinerja-kinerja yang dilakukan atau yang telah dicapai oleh Kemendagri melalui jajaran Eselon I yang ada di Kemendagri, terutama untuk BSKDN karena masih merupakan lembaga yang baru," jelasnya di Aula BSKDN pada Senin, 27 Maret 2023.
Advertisement
Yusharto mengatakan 2022 inovasi daerah yang dilaporkan pemerintah daerah (Pemda) mengalami peningkatkan hingga mencapai 26.900 inovasi. Hal itu, tambah Yusharto menunjukkan antusias Pemda untuk berlomba-lomba mempublikasikan inovasinya. Kabar demikian perlu disebarluaskan sehingga masyarakat tahu akan perkembangannya.
"Dalam bayangan saya, aplikasi itu (IID) setiap minggu melahirkan preview kita terhadap inovasi setiap provinsi lalu kita ulas, dan itu akan menjadi berita jurnalistik BSKDN kepada khalayak bukan hanya kepada pemerintah tetapi juga kepada masyarakat," terangnya.
Melalui publikasi tersebut, masyarakat juga jadi mengetahui misal Provinsi Jawa Barat berdasarkan 6 variabel dan beberapa indikator inovasi daerah dikategorikan sebagai daerah terinovatif di Indonesia.
Beragam Kesulitan
Dirinya mengaku masih menemui beragam kesulitan terkait penyusunan publikasi tersebut. Untuk itu, Yusharto mengatakan pihaknya perlu terus berupaya meningkatkan kemampuan penyusunan publikasi tersebut lewat berbagai pelatihan jurnalistik.
"Di sini kelemahan kami bapak, mohon dibantu lewat proses ini (workshop jurnalistik) teman-teman kami ini bisa menjadi penulis yang menjadi lebih populer sehingga akan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang eksistensi BSKDN berikut hasil-hasil kerjanya selama ini," pungkasnya.
Advertisement