Sukses

Banjir Landa Kota Pamekasan, Warga Kemasi Barang Siap Mengungsi

Hujan deras yang mengguyur membuat sejumlah kelurahan di Pamekasan banjir. Dua kelurahan yang dilanda banjir itu, masing-masing Kelurahan Patemon dan Kelurahan Jungcangcang dengan ketinggian genangan hingga 50 sentimeter.

 

Liputan6.com, Pamekasan - Hujan deras yang mengguyur membuat sejumlah kelurahan di Pamekasan banjir. Dua kelurahan yang dilanda banjir itu, masing-masing Kelurahan Patemon dan Kelurahan Jungcangcang dengan ketinggian genangan hingga 50 sentimeter.

"Banjir yang terjadi kali ini akibat luapan air sungai, setelah hujan deras mengguyur Pamekasan sepanjang hari ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Yusuf Wibiseno, Selasa (28/3/2023) malam, dikutip dari Antara.

Sejumlah petugas terlihat melakukan pemantauan sambil meminta warga mengemasi barang-barang ke tempat yang lebih aman, karena menurut perkiraan banjir akibat luapan sungai semakin tinggi.

Banjir akibat luapan sungai ini mulai memasuki perkampungan warga sekitar pukul 22.00 WIB dan pada pukul 22.40 WIB banjir mulai memasuki rumah-rumah warga.

Selain menggenangi rumah-rumah warga, banjir juga menggenangi lembaga pendidikan pondok pesantren di Jalan Shinhaji, Kelurahan Jungcangcang Pamekasan.

Para personel dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) dan TNI dari Kodim 0826 Pamekasan terlihat mulai membantu mengevakuasi barang-barang milik warga ke tempat yang lebih aman.

Banjir yang melanda Kota Pamekasan yang menggenangi dua kelurahan kali ini merupakan kali kedua selama kurun waktu tiga bulan terakhir ini.

2 dari 2 halaman

Banjir Awal Tahun

 

Sebelumnya pada awal Januari 2023, banjir juga melanda Kota Pamekasan dan menggenangi tiga Kelurahan dan satu desa, yakni Kelurahan Jungcangcang, Parteker, Kelurahan Patemon dan Desa Laden.

Berdasarkan data yang dirilis BPBD Pemkab Pamekasan kala itu, jumlah total warga terdampak sebanyak 1.552 kepala keluarga (KK) dan sebanyak 27 jiwa terpaksa dievakuasi dengan menggunakan perahu karet ke tempat yang lebih aman.