Liputan6.com, Surabaya - Polisi memeriksa delapan saksi terkait insiden perahu tambang tenggelam di sungai kawasan Jalan Mastrip Kemlaten Surabaya, pada Sabtu 25 Maret 2023.
"Sudah ada delapan orang yang sudah dimintai keterangan," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Karangpilang Surabaya Iptu Gogot Purwanto, Selasa (28/3/2023), dikutip dari Antara.
Baca Juga
Delapan orang saksi yang sudah diperiksa itu terdiri dari dua petugas dan dua orang pemilik perahu tambang, lalu empat orang lainnya merupakan penumpang yang menjadi korban selamat pada kejadian tersebut.
Advertisement
Gogot mengaku pemeriksaan memang belum bisa dilakukan kepada seluruh korban perahu tambang, sebab polisi juga melihat pada kondisi psikologis mereka.
Dia tak membantah para korban masih banyak yang dilanda rasa syok akibat mengalami kejadian tersebut.
"Saya melakukan pemeriksaan di area kejadian, harus memeriksa para korban. Kemudian, kemarin Senin tidak bisa, kami memaklumi. Mungkin masih syok," ucapnya.
Di sisi lain, kepolisian setempat juga sudah mengembalikan sembilan unit kendaraan roda dua milik para korban terbaliknya perahu tambang.
"Sudah dikembalikan semua, sudah diambil semua, sudah balik," katanya.
Sementara, terkait evakuasi bangkai perahu tambang, Gogot menyebut hal itu masih menunggu hasil koordinasi, sekaligus memintai keterangan dari beberapa instansi pemerintahan.
Satu Penumpang Meninggal
"Menunggu saksi dari Dinas Pengairan, Dinas Perhubungan, saksi ahli. Makanya ini butuh perhitungan, nanti kalau panggil saksi ahli dan harus meminggirkan perahunya, kami akan pinggirkan," kata dia.
Sekadar diketahui, kejadian terbaliknya perahu tambang di sungai kawasan Jalan Mastrip Kemlaten Surabaya menyebabkan 12 orang menjadi korban.
Sebelas korban berhasil selamat, sedangkan satu penumpang ditemukan meninggal dunia.
Advertisement