Liputan6.com, Probolinggo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo melakukan asesmen kerusakan jembatan di Dusun Koburen Mereng Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Probolinggo M Zubaidulloh mengatakan, kejadian tersebut diduga merupakan dampak dari erosi tingginya debit air sungai yang membawa material dari hulu berupa rumpun bambu yang menghambat arus sungai sehingga bagian jembatan rusak.
Baca Juga
Kepala Desa di Wakatobi Dirujak Warganet karena Memprotes Aksi YouTuber Denmark Kristian Hansen Perbaiki Jembatan Rusak
Lika-Liku Youtuber Denmark Kristian Hansen Bantu Bangun Jembatan Rusak di Wakatobi
VIDEO: Viral Besi JPO Stasiun Kampung Bandan Hilang Hingga Warga Sulit Naik-Turun, Kini Diperbaiki
“Saat ini jembatan penghubung Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto dan Desa Tempuran Kecamatan Bantaran tidak dapat dilalui kendaraan. Koordinasi dengan OPD berwenang dan Pemerintah setempat terkait penanganan darurat dampak kejadian masih berlangsung. kita terus berupaya untuk segera ditangani agar akses penghubung antar desa ini bisa tersambung lagi,” katanya, Kamis (30/3/2023).
Advertisement
Menurut Zubaidulloh, hasil assessment yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo menyebutkan bentang jembatan mencapai 12,5 meter dan pondasi yang tergerus mencapai 5 meter.
“Upaya lanjutan akan dilaksanakan pembersihan rumpun bambu bersama pemerintah dan masyarakat setempat sembari berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo apabila membutuhkan alat berat untuk pembersihan,” pungkasnya.
Rachmad Mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana alam sewaktu- waktu seperti banjir, longsor dan angin puting beliung.
“Tetap waspada terhadap kemungkinan terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, serta potensi bencana lainya sebab dimusim pancaroba ini masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem,” paparnya.
Bertaruh nyawa demi bisa sampai di sekolah, sejumlah pelajar SMP di Nias Utara, Sumatera Utara, harus bergelantungan di seutas kawat karena jembatan rusak diterjang banjir. Lengah sedikit, bisa hanyut terbawa arus Sungai Alasa.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Musim Pancaroba Waspada Cuaca Ekstrem
Berdasarkan informasi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, saat ini wilayah Jawa Timur, tengah memasuki musim pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau.
Dimusim pancaroba itu, tetap waspada sebab, ancaman cuaca ektrem masih tetap ada, seperti aingin putting Beliuang, banjir dan tanah longsor. Awal musim kemarau diprediksi akan terjadi pada pertengahan April mendatang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement