Sukses

Normalisasi Endapan Kali Lo Capai 80 Persen, Bupati Ipuk: Jangan Lagi Buang Sampa ke Sungai

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, normalisasi Kali Lo yang melintasi wilayah perkotaan Banyuwangi sudah tuntas 80 persen.

Liputan6.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, normalisasi Kali Lo yang melintasi wilayah perkotaan Banyuwangi sudah tuntas 80 persen. 

“Kali Lo ini sedimentasinya sudah tinggi. Kita lakukan penggalian (normalisasi), kita kembalikan lagi desain semula, supaya Kali Lo bisa menampung air lebih banyak, tidak sampai banjir lagi,” kata Ipuk, Jumat (31/3/2023).

Normalisasi sungai ini, kata Ipuk, untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi sungai agar bisa menampung air yang lebih besar. Meningkatnya kapasitas tampungan sungai diharapkan perkampungan di perkotaan yang biasanya kena imbas luapan air, bisa bebas banjir. 

Kali Lo sudah digali hingga 2 meter, dan endapan yang diangkat sampai 18 ribu m3. Untuk itu, saya minta kita semua bisa menjaga ini. Jangan lagi buang sampah sembarangan ke sungai. Eman, sungai yang tadinya sudah dikeruk kalau harus tertimbun sampah lagi. Nanti kalau sedimen tinggi lagi, banjir lagi jadinya. Untuk itu mari kita jaga bersama Kali Lo,” kata Ipuk. 

Selain normalisasi, Ipuk menjelaskan bahwa pembuatan bronjong untuk mencegah erosi dan longsor di pinggir-pinggir sungai dan tanggul juga terus dilakukan pemkab.

“Ada 16 titik yang kami pasangi bronjong. Sudah selesai sebagian besar, termasuk yang di Sobo. Pengantigan yang kemarin ada longsor, bronjongnya juga hampir selesai. Peninggian tanggul di kawasan perkampungan juga sudah kita lakukan,” kata Ipuk. 

Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo menjelaskan bahwa normalisasi Kali Lo dibagi dalam tiga segmen. Dua segmen di antaranya telah selesai dikerjakan. “Dengan digali hingga 2 meter, kapasitas debit air yang tertampung bisa mencapai 600 m3/detik,” jelas Guntur. 

 

2 dari 2 halaman

Memasang Pintu Klep di Saluran Air

Selain normalisasi Guntur menyebut juga memasang pintu klep di di saluran-saluran air di sepanjang sungai yang terhubung dengan kawasan pemukiman. “Ini perlu kita pasang agar kalau air meningkat volumenya tidak masuk ke saluran yang menagarah ke pemukiman warga. Masalah ini seringkali menjadi penyebab cepat masuknya air ke rumah-rumah warga saat air sungai mulai tinggi,” jelas Guntur. 

Dalam proses normalisasi, Dinas PU Pengairan juga melakukan langkah-langkah teknis lainnya. Seperti menjcebol check dam untuk melancarkan jalannya air. “Kami juga akan pasang pompa air di pemukiman warga yang kerap terimbas banjir. Kami pasang permanen, jadi penanganannya bisa lebih cepat,” pungkasnya.