Liputan6.com, Probolinggo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo membersihkan material bambu yang menjadi pemicu putusnya jembatan di Dusun Koburen Mereng Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto.
Pembersihan material bambu di jembatan penghubung Desa Wonorejo Kecamaan Wonomerto dan Desa Tempuran Kecamatan Bantaran ini juga melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo dan masyarakat setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Moh Zubaidulloh mengatakan jembatan penghubung dua desa yang putus tersebut memiliki panjang 12 meter dan lebar 3 meter.
Advertisement
Untuk pembersihan material bambu ini, Zubaidulloh menerjunkan sejumlah alat diantaranya 1 mobil pick up L300 operasinal TRC PB, 2 unit chainsaw operasional TRC PB serta 1 unit alat berat milik DPUPR Kabupaten Probolinggo.
“Kegiatan pembersihan material bambu ini dilakukan selama dua hari. Sebab material bambunya sangat banyak dan besar-besar. Untuk hari ini, pembersihan rumpun bambu sebagian besar sudah dibersihkan dan kegiatan akan dilanjutkan besok,” jelasnya, Senin (3/4/2023).
Menurut Zubaidulloh, pembersihan material bambu ini harus segera dilakukan agar air bisa berjalan normal dan tidak merusak jembatan sehingga cepat bisa dilewati oleh masyarakat yang menggunakan kendaraan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang turut serta pembersihan bambu yang menyumbat aliran air sungai. Harapannya besok pembersihan ini bisa rampung sehingga masyarakat bisa melewatinya menggunakan kendaraan,” harapnya.
Jembatan Penghubung Antar Desa Rusak Akibat Banjir
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo melakukan assessment dan identifikasi kerusakan jembatan yang dilaporkan warga pada Selasa (28/3/2023) sekitar Pukul 16.00 WIB di Dusun Koburen Mereng Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Probolinggo, Moh Zubaidulloh mengatakan kejadian tersebut diduga merupakan dampak dari erosi tingginya debit air sungai yang membawa material dari hulu berupa rumpun bambu yang menghambat arus sungai sehingga bagian jembatan mengalami kerusakan.
“Saat ini jembatan penghubung Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto dan Desa Tempuran Kecamatan Bantaran tidak dapat dilalui kendaraan. Koordinasi dengan OPD berwenang dan Pemerintah setempat terkait penanganan darurat dampak kejadian masih berlangsung,” katanya.
Menurut Zubaidulloh, hasil assessment yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo menyebutkan bentang jembatan mencapai12,5 meter dan pondasi yang tergerus mencapai 5 meter.
“Upaya lanjutan akan dilaksanakan pembersihan rumpun bambu bersama pemerintah dan masyarakat setempat sembari berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo apabila membutuhkan alat berat untuk pembersihan,” pungkasnya.
Advertisement