Liputan6.com, Probolinggo - Polres Probolinggo Kota membekuk 37 pelaku kejahatan di daerahnya dalam operasi Pekat Semeru selama 12 hari, mulai 17 -28 Maret 2023.
"Dalam operasi ini selain molimo, ada tambahan motor dengan knalpot brong juga meresahkan dan menganggu masyarakat karena knalpot brong ini suaranya sangat bising dan menggagu masyarakat," ujar Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani, Senin (3/4/2023).
Kata dia, Dari 37 tersangka barang bukti yang berhasil disita antara lain sabu total seberat 2,6 gram, 7 buah handphone, 1 buah celurit, 2 unit sepeda motor; 685 botol arak, 14 alat kontrasepsi dan uang tunai sebesar Rp. 1.722.000.
Advertisement
“Operasi ini secara khusus menyasar beberapa kejahatan konvensional di tengah tengah masyarakat saat Ramadan, yaitu narkotika 3 kasus, handak 1 kasus, street crime 1 kasus, premanisme 2 kasus, miras 10 kasus, judi 4 kasus, prostitusi 2 kasus dan pornografi,”paparnya.
Dari data tersebut, terjadi peningkatan ungkap kasus dibandingkan dengan Operasi Pekat Semeru 2022 yaitu sebanyak 16 kasus.
“Jika tahun lalu ada 21 kasus, sekarang meningkat menjadi 37 kasus,”tegasnya
Barang bukti hasil operasi pekat dimusnahkan bersama Wali Kota Habib Hadi, Kapolres AKBP Wadi Sa'bani, Dandim 0820 Letkol Arm Heri Budiasto, Ketua Pengadilan Negeri Yusti Cinianus Radjah, dan perwakilan kejari. Secara bergantian diawali dengan pemusnahan obat-obatan terlarang, miras dan pemotongan knalpot brong
Upaya Jaga Kondusifitas Kota
Wali Kota Dr Habib Hadi Zainal Abidin mengapresiasi yang dilakukan kepolisian dalam membasmi penyakit masyarakat terutama di bulan Ramadan, sebagai upaya menjaga kondusifitas di Kota Probolinggo.
“Ini adalah upaya bersama agar masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman. Mari kita dukung sekaligus bisa memberikan informasi jika ada kejadian yang mengganggu masyarakat," pintanya.
Advertisement