Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bali I Wayan Koster membeberkan dua alasan mengapa dirinya menolak atlet asal Israel untuk datang ke ajang Association of Natinal Olympic Committe (ANOC) World Beach Games 2023 pada Agustus mendatang.
“Yang pertama adalah konstitusi dan yang kedua dasarnya adalah peraturan Menteri Luar Negeri no 3/2019,” ujar Koster di Bali, Rabu 6 Maret 2023.
Dia menyatakan, Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 ini tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri, kata Koster sebagai suatu entitas sendiri karena diatur dalam peraturan menteri luar negeri, tidak boleh menyanyikan lagu kebangsaan (Israel).
Advertisement
Pasal 151 ayat C Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019 menyebutkan penggunaan bendera, lambang, atau atribut lain serta pengumandangan lagu kebangsaan Israel tidak diizinkan di Indonesia. Sebab, tidak ada hubungan diplomatik di antara Indonesia dan Israel.
“Jadi saya tetap menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk di ANOC World Beach Games mendatang,” imbuh Koster.
Sementara itu sebelumnya Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace saat ditanya soal keikutsertaan atlet Israel dalam ajang ini menyatakan masih menunggu arahan atau keputusan dari Pemerintah Pusat.
"Itu menunggu arahan dari pusat. Pengalaman yang sekarang menjadi pelajaran penting. Menunggu arahan dari pusat. Iya dari Presiden," kata Cok Ace, saat ditemui di Kantor DPRD Bali, pada Senin (3/4/2023).
Persiapan Jalan Terus
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengatakan persiapan ANOC World Beach Games (AWBG) Bali, 5-12 Agustus, masih terus bergulir meskipun terjadi dinamika terkait partisipasi kontingen Israel.
“Saya berterima kasih kepada semua yang terlibat dalam persiapan AWBG. Di tengah dinamika yang terjadi, isu-isu yang terjadi, mereka terus bekerja ingin memastikan kegiatan ini bisa sukses,” kata Okto, Kamis 6 April 2023, dikutip dari Antara.
“Dan sampai hari ini teman-teman di lapangan masih bekerja semua. Karena pekerjaan itu kan ada pekerjaan administratif, teknis, dan komunikasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Okto mengatakan masih terus melakukan komunikasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk 14 cabang olahraga dan federasi internasional yang terlibat serta Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) sebagai penyelenggara World Beach Games.
“Terkait dengan ANOC, kami mencari format-format. Komunikasi kami dengan ANOC cukup baik. Kami secara intensif berkomunikasi dengan ANOC,” ujar Okto.
Okto juga menyampaikan semua pihak terkait bersama-sama mencari solusi terbaik agar Indonesia bisa tetap menyelenggarakan kompetisi multi-cabang itu.
Advertisement