Liputan6.com, Banyuwangi - Ratusan warga kepulauan Madura memilih mudik lebih awal melalui Pelabuhan Tanjungwangi. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari terjadinya kepadatan penumpang jika mudik mendekati Lebaran.
Pantauan Liputan6.com di lapangan, para pemudik tampak membawa barang-barang untuk dibawa ke kampung halamannya. Mudik kali ini paling banyak didominasi oleh santri dan mahasiswa.
Keberangkatan mudik di Pelabuhan Tanjungwangi dilayani oleh dua kapal perintis milik Pelni. Yakni KM Sabuk Nusantara 91 dan KM Sabuk Nusantara 92. Kapal ini diberangkatkan dari dermaga Pelabuhan Tanjungwangi menuju ke Sapeken, Pagerungan Besar, Kangean, Sapudi, Kalianget, dan Masalembu
Advertisement
Salah satu pemudik asal Sapeken Madura, Denis Habibi mengatakan, memilih mudik lebih awal lantaran untuk menghindari kepadatan arus mudik lebaran 2023.
Tak hanya menghindari penumpukan pemudik, lantaran keberangkatan kapal juga terbatas yaitu hanya ada satu minggu dua kali, sehingga Dirinya memutuskan untuk mudik lebih awal.
''Kita memilih mudik lebih awal karena ingin menghindari kepadatan, selain itu kapalnya cuma ada satu minggu dua kali mas untuk itu mudiknya sedikit kami percepat," Kata Denis, Senin (10/4/2023).
Kata dia, mudik lebih awal seperti saat ini lebih enak karena penumpang tidak terlalu banyak, sehinga dia bisa lebih nyaman dan tidak berdesak-desakan di dalam kapal.
“Kalau lebih awal begini enak, penumpang kapal masih sedikit sehingga lebih longgar,” paparnya.
Ada Kenaikan 50 persen
Koordinator Embarkasi Debarkasi KSOP Banyuwangi Ade Sucipto menambahkan, pemudik saat ini mulai meningkat 50 persen dibandingkan pada hari-hari biasanya. Kata dia, Pelonggaran aturan perjalanan menjadi salah satu faktornya.
"Ada kenaikan sebanyak 50 persen. Kami perkirakan lonjakan penunpang akan terus terjadi hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri,” tuturnya.
Dia menjelaskan, Kapal Sabuk Nusantara 92 ini berkapasitas 610 penumpang. Jika terus mengalami kenaikan maka pihaknya akan meminta armada tambahan ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
“Ini kapal kapasitasnya maksimal 610 orang, kita akan melihat dulu, jika penumpang terus naik, tidak menutup kemungkinan kami akan meminta tambahan armada kapal ke provinsi,” tandasnya.
Advertisement