Liputan6.com, Surabaya - Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol M Taslim Chairuddin berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas hingga mengurai kemacetan saat mudik dan balik Lebaran 2023.
"Berdasarkan perhitungannya pada Lebaran 2023 akan ada kurang lebih 23 juta orang yang masuk ke Jawa Timur. Maka pihaknya menyiapkan Tim Urai pada jalur arteri dan jalur tol," ujarnya di Mapolda Jatim, Rabu (12/4/2023).
Baca Juga
Untuk jalur tol, lanjut Kombes Taslim, pihaknya tidak mempersoalkan lantaran jumlah pemudik tersisa 19 persen. Sehingga kapasitas jalan mudah-mudahan masih menampung.
Advertisement
“Yang menjadi persoalan ini jalur arteri, setelah keluar tol seakan-akan bottleneck atau kemacetan. Tapi kami sudah menyampaikan kepada jajaran supaya dibentuk Tim Urai," ucapnya.
"Dimana masing-masing Polres membentuk Tim Urai yang tugas pokoknya adalah fokus mengurai apabila ada kemacetan,” imbuh Kombes Taslim.
Pihaknya pun menyiapkan jalur alternatif. Bahkan untuk jalur tol pihaknya menyiapkan One Way, kalau diperlukan One Way mulai KM 54. Sehingga sebelum masuk ke Jawa Timur atau dua kilo sebelum perbatasan Ngawi sudah disiapkan One Way sampai masuk ke Surabaya.
"Kami berharap ada kerja sama dari masyarakat. Sehingga apapun upaya yang dilakukannya, tanpa dukungan dari masyarakat yang langsung di lapangan tentu tidak akan pernah berhasil," ucap Kombes Taslim.
Selain itu, Kombes Taslim juga berharap ada pemakluman, sebab penduduk Jatim ada 40 juta jiwa, kalau ketambahan penduduk sekitar 20 juta jiwa, maka 60 juta yang akan di Jatim dengan mobilitasinya.
“Target saya kepada anggota, arus lalu lintas harus tetap jalan meskipun kecepatannya berkurang. Kalau masyarakat tidak mau bersabar, saya khawatirkan terkunci, sehingga maju dan mundur tidak bisa. Sendatan arus pasti ada, kami minta ada kesadaran dan kesabaran dari masyarakat,” ujarnya.
Jatim Jadi Titik Lelah Pengendara
Kombes Taslim juga mengatensi adanya penurunan laka lantas di jalan tol. Sebab posisi Jatim ada di ujung atau di titik-titik lelah. Berdasarkan data laka lantas di 2021 tercatat sebanyak 503 kasus.
"Sementara di 2022 naik menjadi 836 kasus, sehingga ada kenaikan 64 persen lebih. Di 2023 ada peningkatan arus sampai dengan 30 persen jumlah pemudik," ucapnya.
Maka, sambung Kombes Taslim, semakin tinggi mobilisasi masyarakat di lapangan, kecelakaan lalu lintas pun masih tinggi.
“Kami sudah meminta teman-teman Jasa Marga supaya di titik-titik rawan dipasang speed trap, Insya Allah itu dipasang. Karena di titik rawan di jalan tol, pengemudi kecepatan tinggi dan cuaca gelap dan lampu penerangan kurang,” ungkapnya.
Kedua, kata Kombes Taslim, pihaknya sudah meminta agar dipasang tempat imbauan di jalan tol. Kemudian di rest area disiapkan public addres untuk mengingatkan masyarakat setiap saat, bahwa tujuan mereka mudik adalah bekumpul dengan keluarga, silaturahmi dengan keluarga.
"Oleh sebab itu jangan sampai tujuan mudiknya tidak tercapai tidak sampai tujuan, malah ke tempat lain," ujarnya.
“Akan tetapi dikesempatan yang baik, saya tetap berharap ada kerja sama yang baik dari masyarakat. Kami sifatnya hanya melakukan upaya, nantinya kembali lagi kepada pengguna jalan itu sendiri,” imbau Kombes Taslim.
Advertisement