Liputan6.com, Banyuwangi - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023, Harga cabai di Banyuwangi, anjlok, yakni hanya Rp 22.000 per kilogramnya dari sebelumnya Rp50 ribu per kilogram.
Hal itu, membuat Para petani cabai rawit di bumi Blambangan kecewa lantaran harga cabai tak sesuai ekspektasi. Sedangkan para petani berharap mendapat untung saat bulan ramadhan dan jelang lebaran.
Pelaksana Tugas Dinas Pertanian Banyuwangi Ilham Juanda mengatakan, anjloknya harga cabai di Banyuwangi disebabkan beberapa faktor, di antaranya ada beberapa wilayah di Jawa timur lagi musim panen seperti Kabupaten Kediri, Blitar dan Madura.
Advertisement
"Beberapa wilayah di Jatim lagi musim panen, ditambah lagi luas tanah tanaman cabai di Banyuwangi bertambah," kata Ilham Juanda Kamis (13/4/2023).
Berdasarkan data dari dinas pertanian, luas lahan pertanian cabai rawit di banyuwangi pada tahun 2021 sekitar 2.795 hektare, sementara di tahun 2022 menjadi 3.792 hektare.
"Penambahan lahan tanaman cabai sekitar seribu hektare, jadi hasil panennya melimpah,"jelasnya.
Saat itu lanjut Ilham, banyak petani yang tergiur menanam cabai rawit karena berkaca pada tahun lalu yang harganya naik ketika memasuki Ramadhan. Namun pada tahun ini kondisi tersebut justru berbeda. karena apa yang ditunggu para petani cabai tak sesuai harapan.
"Ya banyaknya petani yang menanam cabai rawit juga mempengaruhi terhadap jumlah hasil panen yang meningkat," cetusnya.
Tahun lalu, harga cabai rawit di petani mencapai Rp 50 ribu rupiah, namun pada musim panen kali ini hanya Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu perkilonya.
Saat ini, dinas pertanian dan pangan berupaya menjaga inflansi dan membuat program menanam cabai dipekarangan rumah, sehingga tidak terpengaruh naik turunnya harga cabai rawit.
Biaya Perawatan Mahal
Diberitakan sebelumnya, petani cabai di wilayah Banyuwangi mengeluh lantaran harga cabai terus menurun, Sementara biaya perawatannya mahal.
Salah satu Petani Cabai rawit di Banuwangi Abdul Azis mengaku, kecewa dengan anjloknya harga cabai saat ini. Sebab dikhawatirkan tidak akan balik modal.
“Ini biaya untuk menanam dan perawatan cabai saja Rp10 juta lebih, sekarang harganya hanya Rp20 ribu per kilogramnya, diluar bayangan saya ini,”keluh Azis.
Azis Khwatir, jika harga cabai kembali turun, mengingat panen raya mulai berlangsung. Sehingga stok cabai di Banyuwangi melimpah. Untuk mensiasati kerugian, dia menjual harga cabai langsung ke warga dengan cara mengecer.
“Ini cabai saya tidak saya jual ke agen, karena harganya sangat murah. Ini saya coba jual eceran ke masyarkat langsung mudah- mudhan balik modal,”pungkasnya.
Advertisement