Liputan6.com, Surabaya - Staf Data dan Informasi BMKG Kelas I Juanda, Arif Krisna mengungkapkan, cuaca panas ekstrem akan terasa antara pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB di seluruh wilayah Jatim.
Arif mengatakan, peningkatan indeks ultraviolet sinar matahari yang masuk ini terjadi karena beberapa faktor. Pertama, penipisan lapisan ozon.
"Ozon berfungsi sebagai filter alami bagi sinar UV. Namun, penipisan lapisan ozon yang disebabkan oleh zat-zat kimia seperti klorofluorokarbon (CFC) dapat memperbolehkan sinar UV masuk ke dalam atmosfer dan mencapai permukaan bumi," ujarnya, Selasa (25/4/2023).
Advertisement
Kedua, lanjut Arif, disebabkan aktivitas manusia yakni pembakaran bahan bakar fosil dan limbah industri yang dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
"Hal ini dapat menyebabkan peningkatan suhu global yang dapat memicu peningkatan sinar UV," ucapnya.
Ketiga, kata Arif, ketinggian dan kemiringan matahari. Terakhir, polusi udara.
"Polusi udara dapat menyerap sinar UV dan menghambat jumlah sinar UV yang mencapai permukaan bumi," ujarnya.
Arif mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari paparan sinar UV secara langsung terutama pada posisi tinggi di langit antara pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Seperti menggunakan payung atau topi untuk melindungi kepala dan wajah, serta gunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh.
"Kemudian, menggunakan tabir surya atau sunscreen dengan kandungan SPF (Sun Protection Factor) yang tinggi. Oleskan tabir surya secara merata pada kulit yang terbuka dan ulangi penggunaannya setiap 2-3 jam," ucap Arif.
Gunakan Kacamata Hitam
Kemudian, tambah Arif, menggunakan kacamata hitam dengan lensa yang dapat memblokir sinar UV untuk melindungi mata. Meningkatkan kesehatan kulit dengan mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan antioksidan dan vitamin C, serta hindari merokok dan alkohol.
"Kemudian, masyarakat kami imbau memperbaiki lingkungan guna membantu mengurangi polusi udara dan bahan kimia berbahaya, serta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan beralih ke transportasi umum atau menggunakan sepeda," ujarnya.
Advertisement