Sukses

Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Tewas dengan Banyak Luka, Diduga Korban Penganiayaan

Abdul Kadir, warga Jalan Kapas Madya II Surabaya, yang juga merupakan tahanan kasus narkoba di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, tewas dengan luka lebam pada tubuhnya. Sang istri, Sitiyah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jatim.

Liputan6.com, Surabaya - Abdul Kadir, warga Jalan Kapas Madya II Surabaya, yang juga merupakan tahanan kasus narkoba di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, tewas dengan luka lebam pada tubuhnya. Sang istri, Sitiyah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jatim.

Kabid Propam Polda Jatim, Kombes Pol Iman Setiawan mengaku telah menerima laporan tersebut. Namun, ia enggan merincinya.

"Intinya menerima segala bentuk laporan dan pengaduan dari masyarakat. Selanjutnya informasi diupdate satu pintu melalui bidang humas Polda Jatim," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (29/4/2023).

Kejadian tersebut bermula ketika Sitiyah menerima informasi kalau suaminya sempat kritis karena sesak napas pukul 07.00 WIB. Selang 30 menit kemudian, ia dikagetkan kabar jika suaminya telah meninggal dunia di Rumah Sakit PHC.

"Saya merasa janggal dengan alasan polisi yang menyebut meninggal karena sesak napas. Akhirnya pas di rumah keluarga membuka kain kafan dan mendapati ada luka lebam," ucap Sitiyah.

Sitiyah mengungkapkan, luka itu ada beberapa. Ada dua luka di kepala yang masih mengeluarkan darah segar. Tiga luka di bagian belakang leher berbatasan dengan kepala dan sejumlah luka di bagian tangan dan badan.

"Saya menduga suami saya dianiaya sebelum meninggal. Karena suami saya tidak punya riwayat sakit asma dan ada luka baru," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Bawa ke Polda Jatim

Sitiyah membawa kasus ini ke Polda Jatim melalui kuasa hukum keluarga, Taufik. Pihak kuasa hukum mengonfirmasi kalau kasus sudah dilaporkan ke Bidpropam Polda Jatim terkait dugaan pelanggaran etik dalam kasus kematian Kadir.

Selain itu, ia juga melapor ke SPKT terkait dugaan tindakan pidana umum penganiayaan yang menyebabkan kematian seseorang.

"Tadi sudah bertemu dengan bidpropam dan diterima laporannya. Saat ini kami masih melaporkan ke SPKT. Nanti saya kabari ya," ujar Taufik.