Liputan6.com, Tuban - Tradisi unik lebaran ketupat dirayakan warga Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Ratusan warga tumpah ruah mengikuti tradisi dus-dusan atau mandi air laut di desa setempat, pada Sabtu 29 April lalu.
Tradisi satu tahun sekali tersebut digelar saat lebaran ketupat atau satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Menurut sejumlah warga, budaya turun temurun ini diyakini dapat menghilangkan penyakit dan bahaya bagi para nelayan yang melaut.
“Biasanya warga disini kalau pas hari raya ketupat pasti mandi di laut semua. Kayak tolak balak. Kesini sama keluarga,” jelas Mutia, warga setempat, ditulis Selasa (2/5/2023).
Advertisement
Pantauan di lokasi, sejak pagi warga silih berganti datang ke laut untuk mandi bersama anggota keluarganya. Anak-anak hingga orang dewasa, tumpah ruah menceburkan diri dan mandi bersama di tepi laut desa setempat.
Selain sebagai ajang silaturahmi dan meluapkan kegembiraan, mandi di laut diyakini dapat menyehatkan tubuh sekaligus menjadi tolak-balak serta dipercaya membawa keberkahan, kesehatan dan keselamatan bagi mereka dan keluarga.
“Tadi habis kupatan langsung mandi di laut. Ini sudah tradisi dari dulu,” terang Mbah Sutri, warga Tuban lain.
Sebelum mandi massal, warga terlebih dahulu datang ke Masjid Asmoroqondi di desa setempat untuk melaksanakan kenduri kupatan. Seperti kenduri pada umumnya, mereka membaca yasin dan tahlil serta membawa makanan khas lebaran lebaran ketupat, seperti ketupat, lepet, opor ayam, serta lauk-pauk lainnya.
Makan Bersama
Setelah doa bersama, makanan ini kemudian dimakan bersama-sama. “Tradisi mandi dan kenduri ketupat ini merupakan tradisi turun-temurun sejak lelulur kita dulu. Ini kearifan lokal yang harus terus dijaga dan dilestarikan,” tegas Sukardi, Kepala Dusun Gesikharjo.
Dengan tradisi ini, warga bersama-sama berdoa agar allah senantiasa memberikan kesehatan, dijauhkan dari bahaya dan penyakit serta mendapat keberkahan.
Advertisement