Liputan6.com, Surabaya - Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto mengungkapkan, total sebanyak 90 orang warga Jatim pulang kampung setelah berhasil dievakuasi dari Sudan.
"Rinciannya, kloter pertama ada 37 orang, kloter dua sebanyak 33 orang, kloter tiga sebanyak enam orang dan yang terbaru kemarin adalah kloter empat sebanyak 14 orang," ujarnya, Kamis (4/5/2023).
Baca Juga
Gatot mengatakan, pada gelombang pemulangan warga Jatim, penyintas konflik Sudan, kloter keempat ini dipulangkan dari Sudan menuju Jakarta dan selanjutnya ke Jatim.
Advertisement
"Dari 14 orang itu 13 laki-laki dan satu perempuan. Jumlah yang tiba di Asrama Haji Surabaya ada 11 orang, karena dua laki-laki dijemput keluarga di Jakarta dan satu laki-laki dijemput di exit tol Ngawi," ucapnya.
Gatot menyebut, sesuai dengan arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, pihaknya memberikan fasilitas kepada seluruh penyintas konflik Sudan asal Jatim, mulai dari penjemputan, uang saku dan bingkisan yang sudah disiapkan semua.
"Untuk kloter terakhir ini dari 11 orang yang tiba di Asrama Haji Sukolilo kondisinya dalam keadaan sehat dan siap dipulangan ke daerah asal,” ujarnya.
Gatot berharap, ke depannya urusan penyintas Sudan, baik di pekerjaan dan pendidikan kalau memang di Sudan sudah tuntas konfliknya bisa terfasilitasi. Baik dari sisi pendidikan bagi yang mau melanjutkan pendidikannya disana atau pun nanti ada solusi-solusi lain yang bisa dibicarakan dengan Pemerintah Provinsi Jatim.
“Ibu Gubernur Jatim memfasilitasi semuannya, baik dari pendidikannya seandainya mereka harus melanjutkannya kesana atau pun akan berpindah kesini. Artinya, akan dibicarakan dengan Dinas Pendidikan maupun instansi terkait,” ucapnya.
Apresiasi ke TNI-Polri
Yang pasti, lanjut Gatot, Gubernur Khofifah mengucapkan terima kiasih kepada TNI, Polri dan Pemerintah Pusat yang dengan sigap membeikan respon terhadap konflik Sudan.
"Yaitu dengan mengembalikan seluruh warga negara Indonesia (WNI), khususnya warga Jawa Timur ke Indonesia dan semuanya lengkap tiba di Jatim dengan kondisi semua sehat," ujarnya.
Bagi yang tidak dijemput, kata Gartot, seperti ada yang dari Jember nantinya akan langsung diantarkan secara pribadi. Hal tersebut dilakukan juga terhadap kloter-kloter sebelumnya juga. Bagi yang dijemput, baik itu oleh keluarga maupun oleh kabupatennya silahkan dijemput.
“Bagi yang belum dijemput akan kami fasilitasi dengan kendaraan dan personel kami akan mengantar sampai di rumahnya masing-masing,” ucapnya.
Advertisement