Sukses

Dua Orang Tak Dikenal Terekam CCTV Keroyok Petugas Keamanan Pelabuhan Tanjung Perak

Dua orang tidak dikenal terekam kamera pengawas atau CCTV, melakukan pengeroyokan kepada seorang petugas keamanan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Akibatnya, tulang hidung korban retak.

Liputan6.com, Surabaya - Dua orang tidak dikenal terekam kamera pengawas atau CCTV, melakukan pengeroyokan kepada seorang petugas keamanan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Akibatnya, tulang hidung korban retak.

Deputy Humas dan Umum Rendy Fendy mengatakan, kejadian bermula saat anggota keamanan pelabuhan melakukan pengaturan lalu lintas di area pelabuhan dan mendapati kendaraan minibus warna putih dengan Nopol L 1241 AAF melaju masuk dari pintu keluar Gate Jamrud untuk menerobos antrean atau melawan arus tanpa ijin dari petugas Gate Jamrud.

Anggota keamanan yang mengetahui hal tersebut langsung menegur pengemudi. Tak terima dengan teguran petugas keamanan, pelaku yang berjumlah dua orang yang diduga bapak dan anak itu langsung melakukan pengeroyokan kepada petugas.

“Kejadiannya jumat malam, saat sedang ramai kegiatan keluar masuk kendaraan di area pelabuhan. Pelaku menerobos gate melalui jalur pintu keluar sehingga sangat membahayakan pengemudi lain. Ketika diperingatkan, pelaku malah balik dan sengaja mengeroyok petugas kami," imbuh Rendy, Senin (8/5/2023).

Tak hanya itu, lanjut Rendy, menurut keterangan korban, pelaku juga bersikap arogan kepada petugas keamanan dengan mengaku sebagai salah seorang pejabat institusi Otoritas Pelabuhan atau OP Tanjung Perak. Namun saat dikonfirmasi ke OP, nama tersebut tidak ditemukan.

“Jadi kami juga sangat menyayangkan perilaku arogan pelaku di area pelabuhan dengan mengaku sebagai orang Otoritas Pelabuhan, namun setelah kami konfirmasi ke teman teman OP ternyata beliau bukan orang OP," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Laporkan ke Polisi

 

Akibat kejadian ini korban mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat luka patah tulang hidung yang diderita. Pihak tim hukum Pelindo juga telah meneruskan kejadian ini kepada pihak kepolisian dan berkoordinasi untuk proses hukum pelaku.​

"Kami langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian setelah peristiwa tersebut, dan kini kasusnya ditangani pihak Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," ujar Rendy.