Sukses

Adu Banteng Truk BBM Vs Truk Buah di Jalan Jember-Banyuwangi, Kedua Sopir Luka

Kecelakaan adu banteng antara truk tangki BBM dengan truk pengangkut buah, terjadi di Jalan Raya Jember-Banyuwangi, Jumat (12/5/2023). Kedua truk ringsek, beruntung tidak ada korban akibat kecelakaan tersebut.

Liputan6.com, Banyuwangi - Kecelakaan adu banteng antara truk tangki pembawa BBM dengan truk pengangkut buah, terjadi di Jalan Raya Jember-Banyuwangi, Jumat (12/5/2023). Kedua truk ringsek, beruntung tidak ada korban akibat kecelakaan tersebut.

Kanit Gakkum Satlantas Polresta Banyuwangi Iptu Dwi Wijayanto mengatakan, kecelakaan bermula saat truk tangki melintas menuju arah Banyuwangi. Di saat bersamaan, truk pengangkut buah melintas dari arah berlawanan. Tepat di tempat kejadian perkara, kedua truk bertabrakan. 

"Lokasi kejadian tepatnya di tikungan Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi," kata Dwi.

Penyebab tabrakan, lanjut dia, dipicu oleh truk BBM yang tiba-tiba oleng ke kanan. Truk tangki dikemudikan oleh Suparno (45), warga Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Sementara truk pengangkut buah dikemudikan Febry Dwi Kurniawan (32), warga Desa Kebaman Kecamatan Srono.

"Tanpa sebab yang jelas tiba-tiba oleng ke kanan. Kemudian menabrak truk yang melintas di depannya," tambahnya.

Truk yang ditabrak itu sebenarnya sempat berusaha menghindari tabrakan. Sang sopir mencoba mengerem kendaraan. Tapi truk tangki menabrak bagian body depan kendaraan truk tersebut.

Bagian depan kedua truk mengalami rusak cukup parah. Badan truk ringsek. Kaca depan juga pecah. Sopir truk tangki juga sempat terjepit body kendaraan.

"Selanjutnya sopir dilarikan ke RSUD Gendeng untuk mendapat penanganan medis," sambung dia.

Pengemudi Suparno luka robek pada dahi dan luka lecet pada tangan serta kaki. Sementara pengemudi Febry luka lecet pada tangan dan kaki.

"Keduanya dalam keadaan sadar," tambah dia.

 

2 dari 2 halaman

Kerugian Capai Puluhan Juta

Polisi memprakirakan, total kerugian akibat tabrakan itu senilai Rp 50 juta. "Kedua belah pihak sepakat menyelesaikannya secara kekeluargaan," tuturnya.

Ipada Dwi Wijayanto mengimbau, kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam mengemudi. Terlebih pada waktu malam, karena konsentrasi rawan terpecah. Untuk itu membutuhkan tenaga dan konsentrasi cukup tinggi.

"Mengemuda malam hari itu harus membutuhkan konsentrasi tinggi, untuk itu tetap berhati- hati. Jika capek ataupun mengantuk lebih baik berhenti,” ujarnya.