Sukses

Lansia di Situbondo Hilang di Kebun Tebu, Diduga Tersesat

Seorang lansia yang diketahui bernama Sukdin (60) warga Desa Awar-awar, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, dinyatakan hilang setelah dilaporkan keluarganya.

Liputan6.com, Situbondo - Seorang lansia yang diketahui bernama Sukdin (60) warga Desa Awar-awar, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, dinyatakan hilang setelah dilaporkan keluarganya.

Pencarian sudah dilakukan dengan melibatkan warga dan petugas, namun belum diketemukan. Koordinator Pusat Pengedali Operasi (Pusdalops) BPBD Situbondo Puriyono mengatakan, sepeda motor Sukdin ditemukan di perbatasan Desa Awar-awar dan Desa Bantal Kecamatan Asembagus.

“Sampai sekarang belum ditemukan, sudah ada dua personel BPBD membantu mencari korban, rata- rata yang mencari para warga," kata Puriyono, Selasa (16/5/2023).

Kata dia, lokasi hilangnya korban berada di lahan tebu dengan medan berbukit. Dengan kondisi tanaman yang belum dipanen membuat proses pencarian sulit karena lahan tebu sangat luas dan tanaman tinggi sekitar dua meter.

“Korban besar kemungkinan linglung dan lupa arah pulang. Sehingga tersesat dan belum bisa sampai sekarang,” tambahnya.

Menurut Puriyono, jika masih belum ditemukan hingga besok, BPBD akan menerjunkan personel secara lengkap.

“Kemungkinan korban ini linglung dan lupa jalan pulang, keluarga melapor karena ketika Ashar dan Magrib korban tidak ada ada di masjid karena dia seorang muadzhin,” paparnya.

Adapun ciri- ciri korban memiliki tinggi 150 centimeter, rambut pendek ikal, mata rabun karena katarak, baju yang digunakan warga biru kombinasi putih dan memakai topi putih.

“Besok kita akan koordinasi lebih lanjut untuk pencarian korban sehingga cepat ditemukan,” tambah Puriyono.

2 dari 2 halaman

Datangkan Basarnas Jember

Selain mengerahkan personel lengkap, BPBD Situbondo juga akan koordinasi dengan Basarnas Jember. Sebab untuk mencari orang hilang tersebut membutuhkan peralatan dan tenaga yang cukup untuk untuk menemukan korban mengingat medanya cukup berada di perbukitan.

“Kita telah berkoordinasi dengan Basarnas Jember, karena medannya cukup sulit,”pungkas Puriono.