Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Pokja Pangan, Industri dan Kehutanan Benny Pasaribu menilai sosok Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang masuk dalam daftar bursa calon wakil presiden (cawapres) pada hasil Musyawarah Rakyat (Musra) patut dipertimbangkan.
Menurutnya, hasil Musra yang digelar oleh Relawan Jokowi pada Minggu (14/5/2023), merupakan bagian dari demokrasi, di mana suara rakyat bisa didengar langsung oleh partai politik (parpol).
"Jangan hanya suara elite yang didengar. Parpol juga harus menganut demokrasi kerakyatan. Menurut saya, sosok Pak Moeldoko pantas dipertimbangkan partai politik," ungkap Beny.
Advertisement
Lebih lanjut dirinya menambahkan, kiprah Moeldoko di dunia politik serta perannya dalam memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) membuat mantan Panglima TNI tersebut tak kalah bersaing dari kandidat cawapres lainnya.
"Peran besar Beliau untuk kemajuan para petani, membuat Pak Moeldoko mendapat julukan Panglima Tani," puji Beny.
"Kita yang banyak berkeciumpung di bidang pertanian mengenal Beliau sebagai Panglima Tani karena selama ini telah banyak melindungi kepentingan petani," sambungnya.
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Kedua pimpinan sepakat untuk bekerjasama pada Pemilu, Pilpres, dan Pilkada 2024 mendatang.
Musra Relawan
Seperti diketahui, hasil Musra Relawan Jokowi merilis nama-nama kandidat capres dan cawapres 2024. Adapun untuk bursa calon presiden yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartanto. Sementara untuk bursa cawapres yaitu Jenderal Moeldoko, Mahfud MD, Sandiaga Uno, dan Arsjad Rasjid.
"Di antara empat nama cawapres itu, saya kira Pak Moeldoko pantas betul dipertimbangkan sebagai cawapres. Bahkan Beliau telah menunjukkan dukungannya kepada presiden Jokowi selama ini," tutup Beny.
Advertisement