Liputan6.com, Jakarta - Dua mahasiswa Program Studi Mekatronika Fakultas Vokasi Universitas Sanata Dharma (USD), Marcellino Surya Pratama dan Dimitri Pratama Yogantara ikut terlibat dalam proyek pengembangan purwarupa (prototype) Humanoid Teaching Assistant Robot yang akan dipakai di sekolah penyandang autism di Thailand.
Marcellino dan Dimitri merupakan mahasiswa yang mengikuti program student exchange di Rajamangala University of Technology Thanyaburi (RMUTT) Thailand pada 13 April-12 Mei 2023 lalu.
Keberadaan keduanya dalam proyek tersebut adalah bagian dari kerjasama Fakultas Vokasi USD dengan RMUTT yang berlangsung sejak 2017.
Advertisement
Marcellino dan Dimitri mengerjakan proyek pengembangan robot ini sekaligus untuk tugas akhir mereka di Program Studi Mekatronika Fakultas Vokasi USD, di bawah bimbingan Dr.Eng. Petrus Sutyasadi. Melalui program ini, kedua mahasiswa tersebut memperoleh pengalaman belajar yang meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill mereka.
"Pengembangan prototype robot yang kami lakukan menghasilkan gerakan lengan robot yang lebih presisi menuju sudut tertentu dengan kecepatan tertentu. Robot tersebut juga mampu berjalan menghindari halangan karena sudah kami lengkapi dengan fitur obstacles avoiding dan dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui remote controller,” papar Marcellino dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin (22/5/2023).
Dalam kesempatan belajar di Thailand ini, Marcellino dan Dimitri tidak hanya mengerjakan proyek pengembangan robot, namun juga mendapatkan kursus singkat tentang Open CV, yaitu sarana yang dapat digunakan untuk mendeteksi wajah manusia dan memberikan kontrol lanjutan. Teknologi Open CV kemudian juga mereka tambahkan ke dalam purwarupa robot yang dikembangkan.
Penambahan Fitur
Alhasil, purwarupa robot tersebut dapat menampilkan mata yang mengekspresikan emosi tertentu yang merespon kondisi berdasar deteksi wajah. Penambahan fitur ini tentu memberikan tampilan yang lebih menarik dan lebih interaktif. Pengembangan robot ini rencananya akan digunakan sebagai asisten pembelajaran pada sekolah-sekolah yang mengajar siswa penyandang autisme di Thailand.
“Para siswa penyandang autisme memiliki kecenderungan untuk tidak ingin berinteraksi terhadap manusia, namun memiliki daya tarik pada alat–alat yang bergerak dan memiliki tampilan menarik. Penampilan ekspresi wajah pada layar yang terdapat pada robot juga bertujuan untuk mampu memberikan gambaran ekspresi kepada penyandang autisme, sehingga mereka mampu belajar tentang ekspresi yang ditampilkan melalui robot,” papar Marcellino.
Advertisement