Liputan6.com, Banyuwangi - Sekretaris BPBD Banyuwangi Mujito menyatakan, pihaknya telah memetakan daerah rawan krisis air bersih pada musim kemarau 2023. Berdasarkan hasil kajian, sedikitnya ada 4 Kecamatan yang dikatagorikan daerah rawan krisis air bersih.
Daerah tersebut adalah Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Bangorejo, dan Kecamatan Tegaldelimo.
Menurut Mujito, pihaknya telah melakukan cek lokasi dan berkoordinasi dengan para kepala desa di empat kecamatan tersebut. hasilnya meski masuk kategori rawan kekeringan, hingga saat ini masih belum terjadi kekurangan air bersih.
Advertisement
“Alhamdulillah masih belum ada permintaan droping air bersih ya, kami sudah berkoordinasi dengan kepala desa, kesedian air bersih masih mencukupi,” katanya, Selasa (23/5/2023).
BPBD Banyuwangi juga telah menyiapkan tandon untuk menampung air bersih terutama di daerah-daerah yang masuk rawan kekeringan. Sehingga jika ada permintaan droping air bersih akan langsung didistribusikan ke tandon yang tersedia.
“Tandon-tandon air bersih itu sudah kita pasang di beberapa titik daerah yang kita perkirakan rawan kekeringan. Jika ada permintaan air bersih langsung kita kirim, dan masyarakat bisa langsung mengambil air bersih di tandon itu,”papar Mujito.
Mujito mengimbau masyarakat yang daerahnya mulai krisis air bersih menginformasikan ke aparat desa dan kecamatan untuk nantinya diteruskan ke BPBD Banyuwangi.
"Silahkan sampaikan ke aparat desa dan kecamatan, nanti akan langsung kita droping air bersih jika ada permintaan,” ujarnya.
Gunung Ijen dan Merapi Ungup-Ungup Rawan Kebakaran Hutan
Selain ada sejumlah wilayah yang rawan kekeringan atau krisis air bersih. Beberapa titik di Banyuwangi juga rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan. Diantaranya di kawasan Gunung Ijen, Gunung Merapai Ungup-Ungup dan kawasan Gunung Ranti.
“Di kawasan Gunung Merapi Ungup- Ungup tahun kemarin sempat terjadi kebakaran hutan, tapi tidak terlalu lama, sedangkan di kawasan Gunung Ijen alhamdulillah tahun kemarin tidak terjadi kebakaran,” tuturnya.
Mujito meminta agar wisatawan maupun masyarakat yang berkunjung di kawasan Gunung Ijen dan sekitaranya, agar tidak membakar dedaunan maupun kertas secara sembarangan. Sebab saat ini Banyuwangi telah memasuki musim kemarau dan diperkirkan pepohonan di kawasan tersebut daunya mulai merangas dan berguguran akibat kemarau
“Tolong bagi masyarakat yang berkunjung ke kawasan Gunung Ijen untuk tidak membuat sumber api sembarangan, karena ini sudah mulai musim kemarau. Mari kita antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan sedini mungkin,” pungkasnya.
Advertisement