Sukses

WTP 11 Kali Berturut-turut, ASN Pemkot Surabaya Diminta Tidak Neko-neko

Dengan keseriusan Pemkot Surabaya mempertahankan opini WTP, dirinya berharap penyaluran seluruh anggaran pemkot dengan tepat sasaran untuk kepentingan seluruh warga Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan apartaur sipul negara (ASN) di lingungan pemerintah kota (Pemkot) setempat tidak melakukan pungutan liar karena sudah mendapatkan tunjangan penghasilan.

Peringatan itu disampaikan Eri setelah Pemkot Surabaya berhasil mempertahankan predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2022.

"Saya berharap jajaran Pemkot Surabaya sudah tidak ada yang neko-neko (aneh-aneh) karena ASN sudah punya tunjangan penghasilan," kata Eri Cahyadi di Surabaya, dilansir dari Antara, Sabtu (27/5/2023).

Capaian WTP pada LKPD kali ini merupakan yang ke-11 kali berturut-turut. Cak Eri, sapaan akrabnya, mengatakan keberhasilan ini tak lepas dari peran para ASN di lingkungan Pemkot Surabaya.

 

Dengan keseriusan Pemkot Surabaya mempertahankan opini WTP, dirinya berharap penyaluran seluruh anggaran pemkot dengan tepat sasaran untuk kepentingan seluruh warga Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini.

Meski begitu, dia mengaku ada beberapa hal yang harus dilakukan evaluasi. Misalnya, terkait dengan tindak lanjut hasil evaluasi tersebut akan diselesaikan pada tahun 2023.

"Ada beberapa yang harus dievaluasi, harus ada perbaikan. Insyaallah, tindak lanjutnya akan kami selesaikan 100 persen pada tahun ini. Hal ini mengingat ada pemeriksaan anggaran dari tahun-tahun sebelumnya, ada yang 10 tahun sebelumnya, 20 tahun sebelumnya, ini yang akan kami selesaikan. Akan tetapi, pada tahun-tahun sekarang ini tidak ada," ujarnya.

Oleh sebab itu, Eri menuturkan bahwa prioritas Pemkot Surabaya saat ini adalah fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pasalnya, Pemkot Surabaya memiliki kewajiban untuk menurunkan angka kemiskinan, pengangguran terbuka, stunting, hingga kematian ibu dan anak.

"Meskipun kemarin turunnya sudah sangat luar biasa, tetapi belum mencapai titik 1 persen. Kalau sudah 1 persen ke bawah, barulah itu keberhasilan Pemkot Surabaya dengan dukungan dari seluruh warga Surabaya. Ini harus menjadi keberhasilan bersama dengan seluruh warga Surabaya," katanya.